RSS Feed

Plus Minus Biodiesel | Kekurangan dan Kelebihan Biodiesel

Posted by Flora Sawita Labels: , , , ,

Biodiesel


PLUS MINUS BIODIESEL | KEKURANGAN DAN KELEBIHAN BIODIESEL

Masih diteliti terus, karena ada lebih ada kurangnya kalau dibandingkan dengan bahan bakar solar konvensional (dari minyak bumi),? kata Manajer Analisa Biaya dan Kontrak, Divisi Enjiniring dan Penelitian, Direktorat Pengolahan Pertamina Wahyudiono menjawab pertanyaan WePe mengenai perbandingan antara biodiesel dengan bahan bakar solar.

Tenaganya memang kurang, tapi keuntungannya bahan bakar ini bersih. Tidak ada sulfur dan tidak ada logamnya. ?Gas buangnya tidak berbahaya bagi manusia. Tujuan utama pengembangan biodiesel ini adalah menciptakan green fuel yang ramah lingkungan,? jelas Wahyu.
Pertamina menurut Wahyu adalah agen/pendahulu yang mempromosikan bahan bakar yang ramah lingkungan, peduli terhadap lingkungan.

Yang lebih penting lagi, dalam pandangan Wahyudiono, pengembangan biodiesel itu untuk mensubstitusi bahan bakar fosil yang suatu saat akan habis. Sedangkan bahan dasar biodiesel itu tersedia di alam dan bisa diperbarui. ?Indonesia memiliki lahan yang cukup luas untuk ditanami bahan-bahan dasar biodiesel,? jelasnya meyakinkan.

Bahkan Wahyudiono melihat pengembangan biodiesel ini akan ikut mengembangkan penanaman pohon jarak pagar dan kelapa sawit. Pihaknya optimistis, Indonesia akan menyalip Malaysia yang sekarang menjadi produsen kelapa sawit nomor satu di dunia.

Indonesia secara geografis diuntungkan untuk pengembangan bahan dasar biodiesel, karena memiliki lahan-lahan berjuta-juta hektare yang siap ditanami. Dan secara ekonomi, pengembangan biodiesel kelapa sawit akan mengontrol demand and supply produk perkebunan tersebut. Jika kelebihan untuk kebutuhan pangan, seperti minyak goreng, di samping diekspor dapat dipakai untuk bahan bakar minyak, sehingga dapat mengontrol harga CPO.

Namun di balik nilai lebih yang begitu besar bagi kepentingan bangsa Indonesia dalam memenuhi kebutuhan energi pada masa depan, sejauh ini biodiesel masih memiliki titik-titik lemah. Misalnya soal minyak nabati mempunyai viskositas yang lebih tinggi dibandingkan bahan bakar diesel fosil. ?Minyak nabati mempunyai ciri khas berviskositas 20 kali lipat lebih tinggi daripada viskositas bahan bakar diesel fosil,? jelas Andi Nur Alamsyah, penulis buku Biodiesel Jarak Pagar Bahan Bakar Alternatif yang Ramah Lingkungan..
Hal ini mempengaruhi atomisasi bahan bakar dalam ruang bakar motor diesel. Asal tahu saja, atomisasi yang kurang baik akan menurunkan daya mesin. Hal ini menyebabkan terjadinya pembentukan deposit yang berlebihan pada ruang bakar dan bagian-bagian motor yang bersentuhan dengan hasil pembakaran. Pembakaran menjadi tidak sempurna.

Makanya viskositas dalam minyak nabati harus diturunkan dulu. Salah satu cara untuk menurunkan viskositas tersebut adalah melakukan modifikasi minyak nabati melalui proses transesterifikasi metil ester nabati atau FAME. Inti dari proses ini adalah bertujuan agar bisa diproduksi bahan bakar yang sesuai dengan sifat dan kinerja diesel fosil.

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja motor yang memakai minyak nabati sebagai bahan bakar cukup mendekati kinerja motor diesel. Tetapi selanjutnya menunjukkan, bahwa ada beberapa permasalahan praktis yang harus dipecahkan sebelum teknologi ini digunakan. Permasalahan ini muncul disebabkan oleh perbedaan dasar sifat-sifat fisika-kimia antara minyak nabati dan bahan bakar diesel fosil.
Agar kinerja pada system injeksi motor diesel oke, bisa saja dilakukan modifikasi sifat-sifat fisika-kimia minyak nabati sesuai dengan sifat-sifat fisika-kimia bahan bakar diesel fosil. Caranya adalah dengan menggunakan campuran minyak nabati dengan bahan bakar diesel fosil.

Tapi itu saja tidak cukup. Untuk mengubah komposisi kimiawinya dilakukanlah suatu proses sederhana, ya itu tadi, yang disebut proses transesterifikasi. Bahan yang sudah mengalami proses ini disebut FAME, dan FAME ini yang dicampurkan ke dalam solar, sehingga muncul hasilnya, yaitu produk biodiesel B-5 atau B-10, B-20, dan seterusnya.
Yang diluncurkan oleh Pertamina pada 20 Mei 2006 ini adalah B-5 dengan merek dagang Biosolar. Ini adalah merupakan formula campuran 5 persen FAME dan 95 persen solar diesel fosil.  (Tim WePe)

Sumber : website Pertamina
http://www.pertamina.com/index.php/detail/view/pertamina-news_/25/mengenal-biodiesel-crude-palm-oil

0 comments:

Posting Komentar

Label

2011 News AGRIBISNIS APINDO Africa Agriculture Business Agriculture Land Argentina Australia Bangladesh Berita Berita Detikcom Berita Info Jambi Berita Kompas Berita Padang Ekspres Berita Riau Pos Berita Riau Today Berita Tempo Berita riau terkini Biodiesel Bursa Malaysia CPO Tender Summary Cattle and Livestock China Cocoa Company Profile Corn Cotton Crude Palm Oil (CPO) and Palm Kernel Oil (PKO) Dairy Dairy Products Edible Oil Euorope European Union (EU) FDA and USDA Fertilizer Flood Food Inflation Food Security Fruit Futures Futures Cocoa and Coffee Futures Edible Oil Futures Soybeans Futures Wheat Grain HUKUM India Indonesia Info Sawit Investasi Invitation Jarak pagar Kakao Kapas Karet Kebun Sawit BUMN Kebun Sawit Swasta Kelapa sawit Kopi Law Lowongan Kerja MPOB Malaysia Meat News Nilam Oil Palm Oil Palm - Elaeis guineensis PENGUPAHAN PERDA Pakistan Palm Oil News Panduan Pabrik Kelapa Sawit Penawaran menarik Pesticide and Herbicide Poultry REGULASI RSPO Rice SAWIT Serba-serbi South America Tebu Technical Comment (CBOT Soyoil) Technical Comment (DJI) Technical Comment (FCPO) Technical Comment (FKLI) Technical Comment (KLSE) Technical Comment (NYMEX Crude) Technical Comment (SSE) Technical Comment (USD/MYR) Teknik Kimia Thailand Trader's Event Trader's highlight USA Ukraine Usaha benih Vietnam Wheat benih bermutu benih kakao benih kelapa benih palsu benih sawit benih sawit unggul bibit sawit unggul biofuel biogas budidaya sawit corporation palm oil pembelian benih sawit perburuhan pertanian soybean umum varietas unggul