MEDAN-PT.Perkebunan Nusantara III optimistis bisa mencapai target laba kotor tahun ini sebesar Rp1,6 triliun karena hingga Oktober realisasi keuntungan sudah mencapai Rp1,4 triliun.
"Harus diakui peningkatan laba karena
harga jual CPO (Crude Palm Oil) dan produk turunannya naik di pasar internasional," kata Direktur Utama PTPN III, Amri Siregar, di Medan, Jumat 18 November 2011.
Amri mengatakan hal itu usai Workshop Prospek dan Tata Kelola Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangkei yang digelar Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara (USU berkaitan Hari Ulang tahun ke-50 fakultas tersebut.
Meski dewasa ini, harga CPO sedang turun, tetapi sebelumnya harga jual komoditas itu cukup bagus.
Laba CPO itu meningkat sekitar 20 persen dari perolehan keuntungan tahun lalu, katanya.
Tahun lalu, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tersebut berhasil membukukan laba bersih mencapai Rp1,014 triliun.
Tahun ini belanja modal perseroan tersebut sebesar Rp2,6 triliun yang berasal dari kas internal sebesar Rp1,6 triliun dan Rp1 triliun dari pinjaman perbankan.
Belanja modal diantaranya digunakan untuk meremajakan tanaman dan termasuk pengembangan industri hilir perusahaan persero itu.
Sebelumnya, Amri menyebutkan, PTPN III terus berupaya memperoleh keuntungan dan penambahan dana dimana antara lain melakukan penawaran saham kepada publik (IPO) sekitar Rp3 triliun.
Persiapan IPO sudah dilakukan dengan rencana melepas kepemilikan saham hingga 30 persen tahun ini juga, katanya di Jakarta, Mei lalu.
Menurut Amri, dana hasil IPO akan dimanfaatkan untuk modal kerja dalam rangka ekspansi lahan perkebunan sawit dan karet serta untuk membayar utang perseroan.
Dewasa ini, PTPN III memiliki ekuitas Rp8 triliun sehingga memungkinkan mencari dana hinga sekitar Rp3 triliun, katanya.
Pengamat ekonomi Sumut, Jhon Tafbu Ritonga, menyebutkan, kinerja PTPN III yang cukup baik semakin meyakinkan bahwa Kawasan Industri Sei Mangkei yang berada di lokasi perkebunan perusahaan BUMN itu akan berkembang maju.
"PTPN III merupakan perusahaan bahkan BUMN pertama yang 'mencium' bisnis yang menguntungkan berbagai pihak mulai petani, PTPN III, pemerintah daerah, provinsi serta pusat dengan dibangunnya kawasan klaster sawit tersebut," katanya.(antara)/Eksp
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Label
2011 News
Africa
AGRIBISNIS
Agriculture Business
Agriculture Land
APINDO
Argentina
Australia
Bangladesh
benih bermutu
benih kakao
benih kelapa
benih palsu
benih sawit
benih sawit unggul
Berita
Berita Detikcom
Berita Info Jambi
Berita Kompas
Berita Padang Ekspres
Berita Riau Pos
Berita riau terkini
Berita Riau Today
Berita Tempo
bibit sawit unggul
Biodiesel
biofuel
biogas
budidaya sawit
Bursa Malaysia
Cattle and Livestock
China
Cocoa
Company Profile
Corn
corporation
Cotton
CPO Tender Summary
Crude Palm Oil (CPO) and Palm Kernel Oil (PKO)
Dairy
Dairy Products
Edible Oil
Euorope
European Union (EU)
FDA and USDA
Fertilizer
Flood
Food Inflation
Food Security
Fruit
Futures
Futures Cocoa and Coffee
Futures Edible Oil
Futures Soybeans
Futures Wheat
Grain
HUKUM
India
Indonesia
Info Sawit
Investasi
Invitation
Jarak pagar
Kakao
Kapas
Karet
Kebun Sawit BUMN
Kebun Sawit Swasta
Kelapa sawit
Kopi
Law
Lowongan Kerja
Malaysia
Meat
MPOB
News
Nilam
Oil Palm
Oil Palm - Elaeis guineensis
Pakistan
palm oil
Palm Oil News
Panduan Pabrik Kelapa Sawit
pembelian benih sawit
Penawaran menarik
PENGUPAHAN
perburuhan
PERDA
pertanian
Pesticide and Herbicide
Poultry
REGULASI
Rice
RSPO
SAWIT
Serba-serbi
South America
soybean
Tebu
Technical Comment (CBOT Soyoil)
Technical Comment (DJI)
Technical Comment (FCPO)
Technical Comment (FKLI)
Technical Comment (KLSE)
Technical Comment (NYMEX Crude)
Technical Comment (SSE)
Technical Comment (USD/MYR)
Teknik Kimia
Thailand
Trader's Event
Trader's highlight
Ukraine
umum
USA
Usaha benih
varietas unggul
Vietnam
Wheat
0 comments:
Posting Komentar