Makassar. Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR Mohammad Jafar Hafsah belum yakin swasembada gula 4,5 juta ton pada 2014 akan tercapai, setelah melihat kondisi di beberapa sentra produksi gula.
Jafar Hafsah usai melakukan tujuh hari kunjungan kerja ke tiga pabrik gula di Kabupaten Bone dan Takalar di Provinsi Sulawesi Selatan, Minggu, mengatakan, faktor yang membuat target itu sulit dilakukan karena sistem penanganan yang belum efisien dari hulu hingga hilir industri.
"Rata-rata pabrik kita peninggalan Belanda, perlu peremajaan. Kualitas batang tebu kita juga relatif rendah, rendemen (kadar gula) 7,9 persen. Pada zaman penjajahan rendemen tebu bisa mencapai sembilan persen," katanya.
Menurutnya, peremajaan mesin juga bukan hal mudah karena nilai investasinya yang cukup tinggi. Selain itu, pemerintah harus mendorong adanya penemuan varietas baru yang lebih berkualitas.
Tapi, kata dia, hal yang paling signifikan menjadi penghalang swasembada yakni masih adanya pihak yang tidak menginginkan target tersebut tercapai, karena adanya kepentingan impor gula.
"Rumit memang karena ini tentang manajemen pengelolaan, penanaman dan perlakuan. Saya dari Pabrik Gula Camming di Bone, mereka belum bisa meningkatkan produksinya. Saya katakan kepada mereka tanggungjawab produksi gula ada sama mereka. Merekalah yang setiap hari bergelut dengan gula," ujarnya.
Saat ini, Perkebunan Nusantara XIV mengoperasikan Pabrik Gula Takalar di kabupaten Takalar serta Arasoe dan Camming di Kabupaten Bone. Maksimal produksi mereka 60-80 ribu ton per tahun. Sementara kebutuhan lokal di Sulsel setiap tahun di atas 120 ribu ton.
Namun belakangan operasional ketiga pabrik itu diserahkan ke PTPN X Surabaya dan PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI). Sementara PTPN XIV lebih fokus bermain di bisnis perkebunan aneka tanaman, seperti kelapa sawit, karet, dan kakao. (ant)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Label
2011 News
Africa
AGRIBISNIS
Agriculture Business
Agriculture Land
APINDO
Argentina
Australia
Bangladesh
benih bermutu
benih kakao
benih kelapa
benih palsu
benih sawit
benih sawit unggul
Berita
Berita Detikcom
Berita Info Jambi
Berita Kompas
Berita Padang Ekspres
Berita Riau Pos
Berita riau terkini
Berita Riau Today
Berita Tempo
bibit sawit unggul
Biodiesel
biofuel
biogas
budidaya sawit
Bursa Malaysia
Cattle and Livestock
China
Cocoa
Company Profile
Corn
corporation
Cotton
CPO Tender Summary
Crude Palm Oil (CPO) and Palm Kernel Oil (PKO)
Dairy
Dairy Products
Edible Oil
Euorope
European Union (EU)
FDA and USDA
Fertilizer
Flood
Food Inflation
Food Security
Fruit
Futures
Futures Cocoa and Coffee
Futures Edible Oil
Futures Soybeans
Futures Wheat
Grain
HUKUM
India
Indonesia
Info Sawit
Investasi
Invitation
Jarak pagar
Kakao
Kapas
Karet
Kebun Sawit BUMN
Kebun Sawit Swasta
Kelapa sawit
Kopi
Law
Lowongan Kerja
Malaysia
Meat
MPOB
News
Nilam
Oil Palm
Oil Palm - Elaeis guineensis
Pakistan
palm oil
Palm Oil News
Panduan Pabrik Kelapa Sawit
pembelian benih sawit
Penawaran menarik
PENGUPAHAN
perburuhan
PERDA
pertanian
Pesticide and Herbicide
Poultry
REGULASI
Rice
RSPO
SAWIT
Serba-serbi
South America
soybean
Tebu
Technical Comment (CBOT Soyoil)
Technical Comment (DJI)
Technical Comment (FCPO)
Technical Comment (FKLI)
Technical Comment (KLSE)
Technical Comment (NYMEX Crude)
Technical Comment (SSE)
Technical Comment (USD/MYR)
Teknik Kimia
Thailand
Trader's Event
Trader's highlight
Ukraine
umum
USA
Usaha benih
varietas unggul
Vietnam
Wheat
0 comments:
Posting Komentar