Petani Plasma Kebun Buatan Study Banding di OPRS Topaz
MENUNTUT ilmu yang setinggi-tingginya tidak membatasi usia dan profesi. Makin dalam ilmu yang dipelajari, maka makin luas pengetahuan yang dimiliki. Sehingga menghantarkan kesuksesan dalam menekuni usahanya.
Siang itu, Rabu 19 Oktober 2011, kelompok petani plasma Kebun Buatan berduyun-duyun mengunjungi laboratorium penelitian bibit kelapa sawit di PT Tunggal Yunus Estate Oil Palm Research Station (OPRS)-Topaz, Asian Agri Group di Desa Petapahan, Tapung, Kampar, Riau. Sekira 36 orang petani kelapa sawit itu datang dengan mobil pribadi bermerek bagus.
Mereka tampak biasa-biasa saja. Candanya pun masih kental "ndeso" dan tidak menghilangkan ciri khasnya sebagai petani walau sebahagian dari mereka telah menyandang sebagai petani sukses. Semangat untuk belajar tentang pertanian kelapa sawit tampak antusias.Siang itu, Rabu 19 Oktober 2011, kelompok petani plasma Kebun Buatan berduyun-duyun mengunjungi laboratorium penelitian bibit kelapa sawit di PT Tunggal Yunus Estate Oil Palm Research Station (OPRS)-Topaz, Asian Agri Group di Desa Petapahan, Tapung, Kampar, Riau. Sekira 36 orang petani kelapa sawit itu datang dengan mobil pribadi bermerek bagus.
Nasib akan berubah jika ada kemauan untuk merubahnya. Itulah yang tampak dari raut wajah mereka. Bukan berarti akan merubah profesi sebagai petani, namun ingin mengubah image petani menuju kesuksesan. Setidaknya, itulah tujuan mereka melakukan study banding ke OPRS Topaz ini.
Kedatangan petani plasma mitra Asian Agri disambut Head OPRS Topaz Ang Boon Beng, Head Plasma Asian Agri Ir Pengarapen Gurusinga, Juliarso Barus, Asisten Sucipto, juga Media Relations Asian Agri Lidia Veronika.
Usai santap makan siang, para petani langsung di bawa ke lapangan melihat proses penyiapan dan pemilihan benih unggul. Dipandu salah seorang manager di PT Tunggal Yunus Estate, Juliarso Barus dan seorang asisten Sucipto, petani dikenalkan beberapa benih unggulan yang dilahirkan OPRS.
Benih unggul itu bernama Topaz. Dijelaskan, ada empat varieatas unggul berdasarkan hasil pengujian dan seleksi yang seksama dilahirkan di OPRS Topaz yang dipilih tetua dura dan pisifera untuk memproduksi varieatas unggul kelapa sawit yakni, Topaz 1, adalah hasil perkawinan dura Deli dengan pisifera Nigeria, Topaz 2 hasil persilangan dura Deli dengan pisifera Ghana, Topaz 3 persilangan antara dura Deli dengan pisifera Ekona, dan Topaz 4 perkawinan dura Deli dengan pisifera Yangambi. Dura adalah induk betina dan pisifera adalah induk jantan.
Tertegun
Para petani tertegun ketika melihat hasil buah dari keempat varietas itu. Selain tandan yang besar juga menghasilkan minyak yang berkualitas. Mereka pun penasaran ingin mengetahui bagaimana proses pembibitan dan mengenal jenis bibit yang berkualitas.
Secara teknis, para petani plasma itu diberi pemahaman tentang proses penyerbukan, pemilihan bibit yang bagus, pemupukan, dan proses menanam bibit. Secara bergantian, petani diminta untuk mencoba menanam bibit yang masih kecambah di dalam kantong plastik. Selanjutnya belajar proses pemindahan bibit berusia 6 bulan ke kantong plastik yang lebih besar sebelum dipindahkan ke lahan hingga usia 1 tahun.
Setelah diberi pemahaman tentang pemilihan bibit yang baik, berikut cara menanamnya, peserta study banding diajak melihat proses penyiapan benih. Langkah pertama dimulai dari pemilihan tandan buah segar (TBS) yang dipersiapkan untuk calon benih. Kemudian proses perendaman, pencucian, hingga proses sortir benih yang layak dan baik. Semua proses dilalui sesuai standart.
Usai melihat proses penyiapan benih, para petani plasma diajak berdiskusi dan tanya jawab untuk lebih memperdalam pengetahuannya setelah melihat langsung ke lapangan.
Diskusi diawali paparan disampaikan Head OPRS Topaz Ang Boon Beng. Dijelaskan, OPRS Topaz Riau mulai dirintis sejak 1992 dengan seleksi dan persilangan pohon induk di Costa Rica. Pohon induk yang dihasilkan ditanam di Kebun Topaz pada 1996.
Sebagai produsen benih kelapa sawit, OPRS Topaz bertujuan untuk menghasilkan bahan tanaman kelapa sawit dengan produktifitas minyak yang tinggi, dan mempunyai keunggulan sekunder yang diperoleh melalui aktifitas pemuliaan yang sistematis dan berkelanjutan.
Didukung
Program pemuliaan dilakukan dan didukung oleh para pakar yang telah berpengalaman di bidang penelitian kelapa sawit baik dari dalam maupun luar negeri.
Ang Boon Beng menyebutkan, varieatas unggul kelapa sawit Dura (D) x Pisifera (P) Topaz telah memperoleh ijin melepas varietas sesuai Surat Keputusan Menteri Pertanian RI Nomor 57,58,59, dan 60/KPTS/SR.2004 masing-masing tertanggal 6 Januari 2004. OPRS Topaz juga telah memperoleh sertifikasi ISO 14001:2004 (SGS) dan ISO 9001:2008 (TUV NORD).
Sementara Head Plasma Asian Agri, Ir Pengarapen Gurusinga dalam kesempatan itu menyambut baik karena kini petani telah sadar untuk menggunakan bibit unggul. Disebutkan, hingga kini petani plasma mitra Asian Agri telah mencapai 29 ribu keluarga dan tersebar di 11 perkebunan Riau dan Jambi, dengan luas lahan mencapai 60 ribu hektar.
Keberhasilan kemitraan Asian Agri dengan petani plasma dalam meningkatkan kesejahteraan komunitas telah diakui oleh pemerintah maupun sektor swasta melalui penghargaan seperti, Penghargaan Implementasi Kemitraan yang Sukses, Penghargaan Peningkatan Kesejahteraan Petani Plasma, dan Pengelolaan Petani Plasma yang diberikan pemerintah.
Puas
Salah seorang peserta study banding H Sukimin mengaku puas. Dia mengatakan, apa yang diperolah di lapangan melihat secara langsung proses pemilihan benih yang berkualitas, menambah wawasan bagi petani.
Disebutkan, ilmu yang didapat ini akan di"tular"kan kepada petani yang tidak mengikuti kegiatan ini, sehingga seluruh petani kelapa sawit akan sukses menjalankan profesinya. Dia berharap, program ini dapat berkelanjutan dan lebih diberikan pengetahuan yang mendalam terkait perkebunan kelapa sawit.
Petani lainnya, Agus Miran juga mengaku puas dengan pengetahuan yang diberikan manajemen Asian Agri. Dia salut atas keterbukaan yang diberikan.
"Wawasan saya bertambah bagaimana mengenali bibit kelapa sawit yang baik dan bertani yang benar," katanya.
Dia berharap, manajemen Asian Agri lebih mempermudah petani untuk mendapatkan bibit unggul di Topaz. "Kami ingin sukses bersama Asian Agri," katanya. (sugiatmo)/Ana
0 comments:
Posting Komentar