Masih Kurang, Pemanfaatan Tumbuhan untuk Kesehatan
Posted by Labels: herbal, Kurang Pemanfaatan Tumbuhan untuk Kesehatan, tumbuhan hasil hutan, tumbuhan herbalBOGOR. Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan menilai budidaya pemanfaatan tumbuhan hasil hutan untuk kesehatan (herbal forest) di Indonesia masih kurang. Kondisi ini bertolak belakang dengan sumber daya alam yang berlimpah akibat iklim di tanah air cukup mendukung.
“Saya akui, pemanfaatan herbal forest masih kurang. Tapi kita sudah memulai berupaya menyediakan bibit-bibit tumbuhan herbal untuk pengobatan. Tak hanya itu kami juga mendukung setiap instansi/institusi non profit seperti Dompet Dhuafa dalam mengembangkan dan memanfaatkan tumbuhan herbal untuk pengobatan,” kata Zulkifli disela-sela acara penyuluhan pengobatan Herbal di Rumah Sakit Rumah Sehat Terpadu Dompet Dhuafa (RS RST DD), Parung, Kabupaten Bogor, Kamis (21/10).
Ia menghimbau, agar masyarakat bercermin pada kearifan lokal nenek moyang yang mensyukuri sumber daya alam Indonesia dengan cara memanfaatkan tumbuhan hutan untuk pengobatan.
“Nenek moyang kita sudah mengajarkan menanam tanaman herbal, berternak hewan. Tapi akhir-akhir ini, kita malah kurang menghargai hasil alam. Terlebih lagi ada yang beranggapan, kalau menanam tanaman obat dan berternak hewan disebut ketinggalan zaman,” paparnya.
Pihaknya mendukung adanya lemba non profit yang bergerak di bidang kesehatan dengan memanfaatkan herbal forest. Dengan adanya rumah sakit Rumah Sehat Terpadu Dompet Dhuafa ini, diharapkan dapat memotori, pengembangan dan pemanfaatan herbal forest di Indonesia.
“Kalau dulu itu sangat jarang dokter, pasti masyarakat memanfaatkan ramuan-ramuan alam untuk mengobati sakit yang dideritanya,” tambahnya.
Direktur RS RST DD, Parung, Bogor Drg Imam Rulyawan MARS menjelaskan penyelenggaraan acara penyuluhan pengobatan herbal ini bertujuan untuk mengenalkan informasi seputar manfaat herbal.
“Di rumah sakit yang kami dirikan ini, tidak hanya melayani pengobatan seperti layaknya rumah sakit lainnya, tapi kita juga mengobati pasien secara terpadu melalui herbal komplementer,” ungkapnya.
0 comments:
Posting Komentar