JAKARTA: Setelah Nestle, kini giliran Unilever, yang sedang dalam pembicaraan untuk kembali membeli minyak kelapa sawit mentah (crude palm oil/ CPO) dari lini perkebunan sawit Grup Sinarmas, PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk (SMART).
Direktur Utama SMART Daud Dharsono mengatakan perseroan sedang dalam pembicaraan awal dengan produsen barang konsumer global itu guna mengembalikan bisnis seperti sedia kala, sejalan dengan perbaikan program konservasi hutan yang telah dijalankan perusahaan.
“Sebagai bagian penting dari rantai suplai, kami meyakini bahwa kami harus bekerja sama dengan semua pemangku kepentingan untuk mencari berbagai solusi minyak kelapa sawit yang lestari," ujarnya dalam keterangan resmi, tadi malam.
Transaksi antara SMART dan Unilever terhenti tahun lalu setelah perseroan meraih nilai tak sempurna dari satu auditor independen, tak lama setelah LSM Greenpeace menuduh aktivitas SMART telah merusak hutan dan membahayakan kehidupan spesies di dalamnya.
Tak hanya bagi Unilever, perhatian terhadap masalah lingkungan itu belakangan juga telah menyebabkan korporasi pengguna CPO lainnya seperti Nestle dan Burger King menyetop pembelian CPO dari SMART.
Namun, paruh September ini, seolah menunjukkan hasil dari upaya konservasi hutan yang dijalankan perusahaan, Nestle, grup produsen makanan terbesar dunia yang berbasis di Swiss, telah kembali membeli CPO dari anak usaha Golden Agri-Resources Ltd itu.
Februari lalu, manajemen SMART menyatakan akan bekerja sama dengan Pemerintah Indonesia dan sejumlah lembaga swadaya masyarakat untuk bersama-sama memperbaiki program konservasi hutannya.
Pada saat yang sama, perseroan juga mengembangkan satu kebijakan konservasi hutan (forest conservation policy) bekerja sama dengan The Forest Trust, organisasi nirlaba asing yang mempromosikan metode bisnis yang berwawasan lingkungan.
Golden Agri, induk SMART yang terdaftar di Bursa Efek Singapura, adalah produsen CPO terbesar kedua dunia dengan luas lahan total 446.200 hektare. Bisnisnya fokus pada produksi CPO dan sejumlah produk turunan.
Grup usaha yang didirikan keluarga Eka Tjipta Widjaja ini juga memiliki basis operasi di China dengan berbagai fasilitas yang terintegrasi, a.l. pelabuhan laut dalam, pabrik pengolah sawit, dan pabrik pengolah makanan jadi seperti mie instan. (Bsi)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Label
2011 News
Africa
AGRIBISNIS
Agriculture Business
Agriculture Land
APINDO
Argentina
Australia
Bangladesh
benih bermutu
benih kakao
benih kelapa
benih palsu
benih sawit
benih sawit unggul
Berita
Berita Detikcom
Berita Info Jambi
Berita Kompas
Berita Padang Ekspres
Berita Riau Pos
Berita riau terkini
Berita Riau Today
Berita Tempo
bibit sawit unggul
Biodiesel
biofuel
biogas
budidaya sawit
Bursa Malaysia
Cattle and Livestock
China
Cocoa
Company Profile
Corn
corporation
Cotton
CPO Tender Summary
Crude Palm Oil (CPO) and Palm Kernel Oil (PKO)
Dairy
Dairy Products
Edible Oil
Euorope
European Union (EU)
FDA and USDA
Fertilizer
Flood
Food Inflation
Food Security
Fruit
Futures
Futures Cocoa and Coffee
Futures Edible Oil
Futures Soybeans
Futures Wheat
Grain
HUKUM
India
Indonesia
Info Sawit
Investasi
Invitation
Jarak pagar
Kakao
Kapas
Karet
Kebun Sawit BUMN
Kebun Sawit Swasta
Kelapa sawit
Kopi
Law
Lowongan Kerja
Malaysia
Meat
MPOB
News
Nilam
Oil Palm
Oil Palm - Elaeis guineensis
Pakistan
palm oil
Palm Oil News
Panduan Pabrik Kelapa Sawit
pembelian benih sawit
Penawaran menarik
PENGUPAHAN
perburuhan
PERDA
pertanian
Pesticide and Herbicide
Poultry
REGULASI
Rice
RSPO
SAWIT
Serba-serbi
South America
soybean
Tebu
Technical Comment (CBOT Soyoil)
Technical Comment (DJI)
Technical Comment (FCPO)
Technical Comment (FKLI)
Technical Comment (KLSE)
Technical Comment (NYMEX Crude)
Technical Comment (SSE)
Technical Comment (USD/MYR)
Teknik Kimia
Thailand
Trader's Event
Trader's highlight
Ukraine
umum
USA
Usaha benih
varietas unggul
Vietnam
Wheat
0 comments:
Posting Komentar