Jakarta. Anggota Komisi Pertanian Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Rofi Munawar menilai kekeringan yang terjadi pada lahan pertanian di berbagai daerah di Indonesia disebabkan oleh rendahnya perhatian pemerintah terhadap infrastruktur pertanian. "Kurangnya pembangunan waduk atau bendungan baru menjadi sebab banyak sawah mengalami puso dan kekeringan yang berkelanjutan setiap tahun," kata Rofi di sela Rapat Dengar Pendapat di Gedung MPR/DPR, Jakarta, Rabu (21/9). Menurut dia, kekeringan yang terjadi saat ini sebenarnya bukan hanya lantaran musim kemarau panjang, tapi juga minimnya alokasi anggaran dari pemerintah terhadap pengembangan dan pembangunan infrastruktur pertanian. Investasi dalam infrastruktur pertanian cenderung terabaikan sejak reformasi, sehingga sektor pertanian mengalami stagnasi.
Dia mencontohkan, Provinsi Jawa Barat sebagai salah satu sentra padi, beberapa pekan terakhir mengalami kekeringan mencapai 37 ribu hektare. Dari luas tersebut sekitar 13 ribu haktare mengalami puso atau gagal panen. Ribuan hektare areal persawahan di sejumlah kecamatan Kabupaten Karawang, Jawa Barat, menganggur atau tidak digarap petani selama musim kemarau akibat sulitnya pasokan air.
Indonesia, lanjutnya, saat ini baru memiliki jumlah bendungan sebanyak 284 bendungan besar. Jumlah tersebut hanya mampu mengairi sekitar 800 ribu hektare atau 11% dari 7,5 juta hektare lahan irigasi teknis. "Sangat mendesak pembangunan bendungan baru. Peran bendungan sangat vital untuk pertanian, terutama pada saat musim tanam kedua dan seterusnya. Tersedianya air untuk irigasi merupakan faktor penentu dalam produksi beras, sehingga kebutuhan pangan yang diharapkan dapat terpenuhi," ujar politikus dari Fraksi PKS ini.
Dia menyebutkan saat ini lebih dari 20% irigasi rusak, sehingga bisa mengganggu peningkatan produksi pangan,padahal pemerintah memiliki target surplus 10 juta ton beras hingga 2014. "Tapi melihat data kekeringan yang terjadi pada 2010 terdapat 96.721 hektare area tanaman padi yang mengalami kekeringan. Sedangkan di tahun 2011 hingga bulan Agustus area tanaman padi yang mengalami kekeringan telah mencapai 95.891 hektare bisa mengancam target surplus itu," tuturnya.
Pemerintah, dia melanjutkan, harus memetakan secara jelas kuantitas dan kualitas jaringan irigasi yang dimiliki saat ini, mana saja daerah yang memiliki irigasi teknis, daerah irigasi setengah teknis, irigasi sederhana, dan tadah hujan. "Jadi kemampuan setiap irigasi itu dapat memberikan gambaran penyediaan air bagi lahan pertanian dan antisipasi kekeringan yang mungkin terjadi," ujarnya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Label
2011 News
Africa
AGRIBISNIS
Agriculture Business
Agriculture Land
APINDO
Argentina
Australia
Bangladesh
benih bermutu
benih kakao
benih kelapa
benih palsu
benih sawit
benih sawit unggul
Berita
Berita Detikcom
Berita Info Jambi
Berita Kompas
Berita Padang Ekspres
Berita Riau Pos
Berita riau terkini
Berita Riau Today
Berita Tempo
bibit sawit unggul
Biodiesel
biofuel
biogas
budidaya sawit
Bursa Malaysia
Cattle and Livestock
China
Cocoa
Company Profile
Corn
corporation
Cotton
CPO Tender Summary
Crude Palm Oil (CPO) and Palm Kernel Oil (PKO)
Dairy
Dairy Products
Edible Oil
Euorope
European Union (EU)
FDA and USDA
Fertilizer
Flood
Food Inflation
Food Security
Fruit
Futures
Futures Cocoa and Coffee
Futures Edible Oil
Futures Soybeans
Futures Wheat
Grain
HUKUM
India
Indonesia
Info Sawit
Investasi
Invitation
Jarak pagar
Kakao
Kapas
Karet
Kebun Sawit BUMN
Kebun Sawit Swasta
Kelapa sawit
Kopi
Law
Lowongan Kerja
Malaysia
Meat
MPOB
News
Nilam
Oil Palm
Oil Palm - Elaeis guineensis
Pakistan
palm oil
Palm Oil News
Panduan Pabrik Kelapa Sawit
pembelian benih sawit
Penawaran menarik
PENGUPAHAN
perburuhan
PERDA
pertanian
Pesticide and Herbicide
Poultry
REGULASI
Rice
RSPO
SAWIT
Serba-serbi
South America
soybean
Tebu
Technical Comment (CBOT Soyoil)
Technical Comment (DJI)
Technical Comment (FCPO)
Technical Comment (FKLI)
Technical Comment (KLSE)
Technical Comment (NYMEX Crude)
Technical Comment (SSE)
Technical Comment (USD/MYR)
Teknik Kimia
Thailand
Trader's Event
Trader's highlight
Ukraine
umum
USA
Usaha benih
varietas unggul
Vietnam
Wheat
0 comments:
Posting Komentar