JAKARTA. Direktur Analisis dan Perkembangan Statistik Badan Pusat Statistik (BPS) Kecuk Suharyanto mengatakan jumlah kemiskinan terbesar sebanyak 72% berasal dari masyarakat yang hidup dari sektor pertanian. Pendapatan mereka rata-rata masih sangat rendah dan cenderung stagnan.
"Salah satu karakteristik yang penting dari kemiskinan adalah mereka terbanyak tinggal di perdesaan. Selama ini tidak ada kebijakan penanggulangan khusus di pertanian. Padahal kita sudah beri peringatan, upah buruh petani nyaris tidak bergerak dari Rp37 ribu per hari, sekarang Rp39 ribu per hari," kata dia di Jakarta, Jumat (2/9).
Data BPS menunjukkan, rasio gini pada 2010 sebesar 0,331 atau turun dari tahun lalu sebesar 0,357. Namun penurunan rasio gini hanya terjadi di perkotaan dari 0,362 menjadi 0,352 sedangkan di perdesaan meningkat menjadi 0,297 dari 0,288.
Kecuk juga mengingatkan jumlah orang hampir miskin di Indonesia yang mencapai 27,14 juta jiwa atau 11,29% dari jumlah penduduk Indonesia. Hal tersebut juga patut diwaspadai.
"Anggaran pemerintah besar untuk turunkan kemiskinan sekitar Rp86 triliun, tapi 2010 turun kok lamban. BPS berulang-ulang bilang, jumlah hampir miskin harap diperhatikan juga, jangan yang miskin selamat tapi yang hampir miskin malah berjatuhan," kata dia.
Sebelumnya, Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT) Helmy Faishal Zaini mengungkapkan, saat ini masih terdapat 131 kabupaten tertinggal dengan angka kemiskinan jauh di atas rata-rata kemiskinan nasional. Rata-rata kemiskinan nasional mencapai 14,2%, adapun rata-rata angka kemiskinan di daerah tertinggal (DT) masih mencapai 22,68%.
Beberapa kabupaten tertinggal, lanjut Helmy, bahkan memiliki rata-rata jumlah penduduk miskin di wilayah mereka hingga lebih dari 30%. Mereka antara lain Kabupaten Teluk Bintuni (51,9%), Kabupaten Supiori (50,7%), Kabupaten Aru (38,8%), Kabupaten Sumba Barat (35,4%), dan Kabupaten Sampang (31,9%).
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Label
2011 News
AGRIBISNIS
APINDO
Africa
Agriculture Business
Agriculture Land
Argentina
Australia
Bangladesh
Berita
Berita Detikcom
Berita Info Jambi
Berita Kompas
Berita Padang Ekspres
Berita Riau Pos
Berita Riau Today
Berita Tempo
Berita riau terkini
Biodiesel
Bursa Malaysia
CPO Tender Summary
Cattle and Livestock
China
Cocoa
Company Profile
Corn
Cotton
Crude Palm Oil (CPO) and Palm Kernel Oil (PKO)
Dairy
Dairy Products
Edible Oil
Euorope
European Union (EU)
FDA and USDA
Fertilizer
Flood
Food Inflation
Food Security
Fruit
Futures
Futures Cocoa and Coffee
Futures Edible Oil
Futures Soybeans
Futures Wheat
Grain
HUKUM
India
Indonesia
Info Sawit
Investasi
Invitation
Jarak pagar
Kakao
Kapas
Karet
Kebun Sawit BUMN
Kebun Sawit Swasta
Kelapa sawit
Kopi
Law
Lowongan Kerja
MPOB
Malaysia
Meat
News
Nilam
Oil Palm
Oil Palm - Elaeis guineensis
PENGUPAHAN
PERDA
Pakistan
Palm Oil News
Panduan Pabrik Kelapa Sawit
Penawaran menarik
Pesticide and Herbicide
Poultry
REGULASI
RSPO
Rice
SAWIT
Serba-serbi
South America
Tebu
Technical Comment (CBOT Soyoil)
Technical Comment (DJI)
Technical Comment (FCPO)
Technical Comment (FKLI)
Technical Comment (KLSE)
Technical Comment (NYMEX Crude)
Technical Comment (SSE)
Technical Comment (USD/MYR)
Teknik Kimia
Thailand
Trader's Event
Trader's highlight
USA
Ukraine
Usaha benih
Vietnam
Wheat
benih bermutu
benih kakao
benih kelapa
benih palsu
benih sawit
benih sawit unggul
bibit sawit unggul
biofuel
biogas
budidaya sawit
corporation
palm oil
pembelian benih sawit
perburuhan
pertanian
soybean
umum
varietas unggul

0 comments:
Posting Komentar