Ribuan Ikan Mati di Sungai Pagaralam
Posted by Labels: ikan keracunan, ikan sungan mati kartena keracunan bahan kimia, lingkungan hidup, Ribuan Ikan Mati di Sungai Pagaralam
Pagaralam, Sumsel. Ribuan ekor ikan pada tiga sungai di Kota Pagaralam, Sumatera Selatan, yaitu Sungai Indikat, Lematang, dan Sungai Selangis, mati diduga akibat keracunan.
Penelusuran ANTARA, Selasa, menunjukkan ribuan ekor ikan yang berada di aliran sungai tersebut sejak Senin (8/8) nampak telah mati mengapung, diduga akibat keracunan bahan kimia jenis putas atau racun serangga cair.
"Kami menemukan ribuan ekor ikan mati pada tiga aliran sungai yang terdapat di Pagaralam, yaitu Sungai Indikat di Kecamatan Dempo Selatan, Sungai Lematang di Kecamatan Dempo Tengah, dan Sungai Selangis di Kecamatan Dempo Utara," kata Widi (37), warga Lubukbuntak, Kecamatan Dempo Selatan.
Ia menyebutkan, jenis ikan yang ditemukan mati, yaitu semah, krali, seluang, cengkak, lepu, baung, dan beberapa jenis ikan lainnya.
"Kami belum mengetahui dengan pasti penyebab ribuan ekor ikan mati di tiga aliran sungai tersebut, namun kalau melihat dari kondisi fisiknya diduga akibat keracunan bahan kimia," ujar dia.
Ia juga menyatakan, aliran ketiga sungai itu membelah daerah perkampungan di pedesaan dan perkebunan tiga kecamatan di Pagaralam, sehingga akan berbahaya bagi masyarakat jika benar mengandung racun karena penggunaan air dan mengkonsumsi ikan dimaksud.
"Kematian ikan yang ada di aliran sungai tersebut sudah terjadi sejak beberapa hari ini, sejauh ini warga belum mengetahui secara pasti penyebabnya," kata dia pula.
Dilihat dari kondisi lingkungan sungai, ujar Widi, aliran Sungai Lematang, Indikat, dan Selangis itu ada yang bermuara dari Gunung Api Dempo, namun kondisi gunung tersebut tidak terlihat aktivitas di luar kondisi normalnya.
"Memang sejak seminggu ini hujan sering turun, bisa jadi penyebab ikan mati tersebut karena keracunan belerang atau ada yang meracunnya," kata dia pula.
Mendapati banyak ikan yang mati tersebut, warga sekitar langsung mengambil kesempatan dengan memunguti ikan-ikan yang mengapung itu, kata Hery (34), warga Karangdalo, Kecamatan Dempo Tengah..
"Sekarang ini ikan-ikan yang mati tersebut sudah tidak ada lagi di sungai, soalnya sudah habis diambil warga dan ada juga yang terbawa air sungai," ujar dia lagi.
Ketua Pos Pemantau Gunung Api Dempo, Slamet, mengungkapkan pihaknya belum mengetahui secara pasti mengenai kejadian tersebut, dan belum bisa dipastikan sumbernya kemungkinan aliran belerang berasal dari Gunung Api Dempo atau bisa jadi sengaja diracun.
Lagi pula, kata dia, tidak semua sungai itu bermuara dari Gunung Dempo, sehingga kecil kemungkinan keracunan belerang.
"Bisa jadi sengaja diracun karena kondisi air kecil, sehingga banyak warga mencari ikan dengan menggunakan bahan kimia atau racun," kata dia.
Wakil Wali Kota pagaralam, Ida Fitriati, mengatakan pemerintah sudah menyiapkan sanksi hukum bagi warga yang melakukan pengambilan ikan di sungai dengan cara diracun atau disetrum.
"Sudah ada peraturan daerah tentang larangan menangkap ikan di sungai menggunakan bahan kimia dan setrum, dengan sanksi berupa denda uang Rp1 juta dan kurungan," ujar dia.
Namun demikian, kata dia, perlu dilakukan penyelidikan apa yang menyebabkan ribuan ikan tersebut mati, dan kalau ulah tangan manusia akan ditindak tegas.
0 comments:
Posting Komentar