JAKARTA. Negara Brasil dan Kanada sanggup memenuhi berapa pun kebutuhan sapi bakalan, sapi bibit, dan daging sapi ke Indonesia sepanjang kebijakan di Indonesia mendukung. Adapun Selandia Baru sanggup memasok sapi bibit dan daging sapi. Hal itu diungkapkan Kepala Badan Karantina Pertanian sekaligus Ketua Tim Pengendalian Ketersediaan Protein Hewani Nasional Banun Harpini, Rabu (15/6/2011) di Jakarta.
Banun mengatakan hal tersebut setelah melakukan pertemuan dengan tiga atase pertanian dari Brasil, Kanada, dan Selandia Baru. Menurut jadwal, ada enam atase pertanian yang diundang, yakni Meksiko, Irlandia, Uruguay, Selandia Baru, Kanada, dan Brasil. Namun, tiga negara yang pertama tidak memenuhi undangan.
Badan Karantina Pertanian mengundang perwakilan negara-negara itu dalam rangka untuk mengetahui status penyakit dari negara-negara tersebut, status keamanan pangan, sanitary and phytosanitary, tata cara pemantauan dan surveilan, serta populasi ternak sapi dan kemampuan ekspor sapi bakalan, sapi betina, dan daging sapi.
"Kami mengundang mereka dalam rangka menggali alternatif sumber pasokan sapi bakalan, sapi bibit, dan daging sapi, sebagai bentuk antisipasi terkait isu penghentian ekspor sapi bakalan dari Australia," kata Banun.
Seperti diberitakan, Australia secara mengejutkan menghentikan impor sapi bakalan ke Indonesia. Pertemuan juga membahas kemungkinan mendatangkan sumber pasokan sapi dan daging sapi dari negara yang berstatus bebas penyakit mulut dan kuku berbasis zona.
Kepala Pusat Karantina Hewan dan Keamanan Hayati Hewani Badan Karantina Pertanian Kemtan Sudjarwanto mengatakan, pertemuan tersebut menjadi penyempurnaan bahan bagi perumusan strategi nasional pemenuhan daging sapi dalam jangka pendek, menengah, dan panjang. "Karantina pulau sebagai salah satu alternatif kebijakan jangka menengah dan panjang," ujarnya.
Dari pertemuan tersebut terungkap bahwa Selandia Baru tidak bisa memenuhi kebutuhan sapi bakalan karena kebijakan ekspor sapi bakalan dari negaranya sudah dihentikan. Peluang impor yang bisa dilakukan hanya untuk sapi bibit dan daging sapi.
Adapun Brasil sanggup memenuhi kebutuhan sapi bakalan, sapi bibit, dan daging sapi berapa pun jumlah yang Indonesia inginkan. Namun, itu tergantung regulasi di Indonesia. Kesanggupan sama juga dilakukan oleh Kanada. Dari hasil pertemuan tersebut, peluang bagi Indonesia untuk memasukkan sapi bakalan, sapi bibit, dan daging sapi dari luar Australia sangat terbuka.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Label
2011 News
AGRIBISNIS
APINDO
Africa
Agriculture Business
Agriculture Land
Argentina
Australia
Bangladesh
Berita
Berita Detikcom
Berita Info Jambi
Berita Kompas
Berita Padang Ekspres
Berita Riau Pos
Berita Riau Today
Berita Tempo
Berita riau terkini
Biodiesel
Bursa Malaysia
CPO Tender Summary
Cattle and Livestock
China
Cocoa
Company Profile
Corn
Cotton
Crude Palm Oil (CPO) and Palm Kernel Oil (PKO)
Dairy
Dairy Products
Edible Oil
Euorope
European Union (EU)
FDA and USDA
Fertilizer
Flood
Food Inflation
Food Security
Fruit
Futures
Futures Cocoa and Coffee
Futures Edible Oil
Futures Soybeans
Futures Wheat
Grain
HUKUM
India
Indonesia
Info Sawit
Investasi
Invitation
Jarak pagar
Kakao
Kapas
Karet
Kebun Sawit BUMN
Kebun Sawit Swasta
Kelapa sawit
Kopi
Law
Lowongan Kerja
MPOB
Malaysia
Meat
News
Nilam
Oil Palm
Oil Palm - Elaeis guineensis
PENGUPAHAN
PERDA
Pakistan
Palm Oil News
Panduan Pabrik Kelapa Sawit
Penawaran menarik
Pesticide and Herbicide
Poultry
REGULASI
RSPO
Rice
SAWIT
Serba-serbi
South America
Tebu
Technical Comment (CBOT Soyoil)
Technical Comment (DJI)
Technical Comment (FCPO)
Technical Comment (FKLI)
Technical Comment (KLSE)
Technical Comment (NYMEX Crude)
Technical Comment (SSE)
Technical Comment (USD/MYR)
Teknik Kimia
Thailand
Trader's Event
Trader's highlight
USA
Ukraine
Usaha benih
Vietnam
Wheat
benih bermutu
benih kakao
benih kelapa
benih palsu
benih sawit
benih sawit unggul
bibit sawit unggul
biofuel
biogas
budidaya sawit
corporation
palm oil
pembelian benih sawit
perburuhan
pertanian
soybean
umum
varietas unggul

0 comments:
Posting Komentar