RSS Feed

Berita Pertanian : Petani tolak pasang ‘kelambu’ jeruk

Posted by Flora Sawita Labels: , , , , , , ,

















KABANJAHE
. Dana Sembiring Meliala ,(54), salah seorang petani jeruk di Kabanjahe, mengaku tidak sependapat dengan pemasangan jaring atau kelambu untuk mengatasi serangan hama lalat buah, sebagaimana sekarang ini sudah banyak dilakukan petani jeruk di Karo.

“Pemasangan jaring akan berdampak kepada sistim simbiosa antara hama dengan jeruk. Sudah pasti, pemasangan jaring akan mengurangi pembuahan jeruk,” ujar petani yang memiliki kebun jeruk seluas 3 ha di Desa Lau Simomo, Kecamatan Kabanjahe, Kabupaten Karo, saat ditemui di kebunnya.

Menurutnya, salah satu solusi mengatasi hama lalat buah dengan berganti jenis pestisida yang akan disemprotkan maupun memperbanyak volume penyemprotan menjelang musim pembuahan. Antisipasi dini harus dilakukan.

“Bahkan cara-cara yang tradisional jauh lebih efektif, seperti membakar belerang diwaktu-waktu tertentu,” katanya.

Diakuinya, dampak hama lalat buah sangat dahsyat mempengaruhi hasil panen. Misalnya, jika buah yang siap panen sekitar 10 ton, dengan asumsi harga Rp 5000 per kg, maka akan menghasilkan Rp 50 juta. Akibat serangan hama tersebut, bisa-bisa panen hanya sekitar 4-5 ton.

“Kerugian dalam kasus ini bisa mencapai Rp 30 juta. Lebih 50 persen dari pendapatan yang seharusnya diterima. Inilah contoh kecil efek dahsyat dari serangan hama lalat buah,” tukasnya.

Sebelumnya, Kadis Pertanian Pemkab Karo, Nomi Br Sinuhaji, menyebutkan upaya penanggulangan hama lalat buah, sudah banyak yang dilakukan pihaknya. Seperti penyemprotan petrogenol secara serentak yang melibatkan berbagai lapisan masyarakat di Desa Raya, Kecamatan Berastagi.

“Penyemprotan petrogenol bukan tidak memiliki kelemahan seperti kesadaran dari pihak petani, yang kadang agak sulit mengarahkannya, disamping biayanya juga cukup mahal,” katanya.

Disebutkannya, setahun belakangan untuk menanggulangi hama lalat buah, petani jeruk sudah melakukan penanggulangan alternatif, yaitu dengan memasang jaring setinggi enam sampai delapan meter disekeliling kebun tanaman jeruk, tetapi hasilnya belum diketahui secara pasti.

“Apakah efektif atau tidak menangkal hama yang menakutkan tersebut, Dinas Pertanian kini tengah melakukan penelitian akan hal itu,” pungkas Nomi.

0 comments:

Posting Komentar

Label

2011 News Africa AGRIBISNIS Agriculture Business Agriculture Land APINDO Argentina Australia Bangladesh benih bermutu benih kakao benih kelapa benih palsu benih sawit benih sawit unggul Berita Berita Detikcom Berita Info Jambi Berita Kompas Berita Padang Ekspres Berita Riau Pos Berita riau terkini Berita Riau Today Berita Tempo bibit sawit unggul Biodiesel biofuel biogas budidaya sawit Bursa Malaysia Cattle and Livestock China Cocoa Company Profile Corn corporation Cotton CPO Tender Summary Crude Palm Oil (CPO) and Palm Kernel Oil (PKO) Dairy Dairy Products Edible Oil Euorope European Union (EU) FDA and USDA Fertilizer Flood Food Inflation Food Security Fruit Futures Futures Cocoa and Coffee Futures Edible Oil Futures Soybeans Futures Wheat Grain HUKUM India Indonesia Info Sawit Investasi Invitation Jarak pagar Kakao Kapas Karet Kebun Sawit BUMN Kebun Sawit Swasta Kelapa sawit Kopi Law Lowongan Kerja Malaysia Meat MPOB News Nilam Oil Palm Oil Palm - Elaeis guineensis Pakistan palm oil Palm Oil News Panduan Pabrik Kelapa Sawit pembelian benih sawit Penawaran menarik PENGUPAHAN perburuhan PERDA pertanian Pesticide and Herbicide Poultry REGULASI Rice RSPO SAWIT Serba-serbi South America soybean Tebu Technical Comment (CBOT Soyoil) Technical Comment (DJI) Technical Comment (FCPO) Technical Comment (FKLI) Technical Comment (KLSE) Technical Comment (NYMEX Crude) Technical Comment (SSE) Technical Comment (USD/MYR) Teknik Kimia Thailand Trader's Event Trader's highlight Ukraine umum USA Usaha benih varietas unggul Vietnam Wheat