RSS Feed

Berita Pertanian : Buah Asing Kalahkan Produk Lokal

Posted by Flora Sawita Labels: , ,

Bekasi. Pakar ekonomi pertanian Nandang Najmulmunir menegaskan, buah-buahan dari negara asing telah mengalahkan produk lokal akibat liberalisasi sektor pertanian sehingga terjadi serbuan produk buah dari berbagai negara seperti China, Thailand dan Australia.
"Kita bisa lihat buah-buahan impor jauh lebih dominan penjualannya ketimbang buah lokal, termasuk produk buah yang sebelumnya dikuasai dalam negeri seperti jeruk dan durian," ujarnya di Bekasi, Minggu (8/5).

Nandang mengatakan, produk petani Indonesia kalah bersaing dengan petani negara lain, apalagi negara-negara pengekspor memberikan subsidi hingga biaya produksi jadi lebih murah.

Terkait pemberlakuan kawasan perdagangan bebas China-Asean (CAFTA), ia menilai Indonesia bisa membangun kekuatan ekonominya dari barang-barang yang belum masuk daftar liberalisasi.

"Indonesia memiliki kekuatan dalam menghadapi perdagangan bebas dengan membangun potensi yang dimiliki sektor usaha kecil dan menengah (UKM) dan industri melalui kebijakan pemerintah prorakyat," ujar Rektor Universitas Islam 45 Kota Bekasi itu.

Dikatakannya, komoditas yang belum diliberalisasikan itulah yang dikembangkan dengan proteksi dari pemerintah. Dalam memperkuat UKM dan industri, ia menyarankan agar mereka mengambil komoditas residu yang belum diliberalisasikan dan mengembangkannya hingga memiliki daya saing global.

Ke depan Nandang menyarankan agar tidak memberikan konsesi lebih besar produk yang diliberalisasikan dan pemerintah harus mampu meminimalkan jenis barang yang masuk dalam daftar perdagangan bebas itu.

Disinggung pemasaran produk liberalisasi ke daerah Indonesia bagian timur, ia mengatakan pendistribusian ke dalam ruang tak kompetitif tidak akan banyak membantu karena negara lain juga akan melakukan hal sama. "Perdagangan merupakan sebuah kesetaraan. Bila kita melakukan aksi X akan dibalas dengan sikap serupa begitu juga dengan aksi Y yang dilakukan. Tergantung pemerintah melihat manfaatnya bila itu dilakukan," ujar Nandang.

Dalam perdagangan bebas tersebut tidak ada lagi restriksi antarperbatasan dan yang ada hanyalah penjualan produk antarwilayah bebas bea masuk. Terkait kemungkinan penundaan pemberlakuan CAFTA oleh pemerintah, ia menegaskan secara teoritis hal itu bisa saja namun dalam praktiknya sangat susah diterapkan.

Pemerintah Indonesia harus menanggung biaya perundingan dan kompensasi sampai seluruh prosesnya selesai dan pemberlakuannya dicabut. (ant)

0 comments:

Posting Komentar

Label

2011 News AGRIBISNIS APINDO Africa Agriculture Business Agriculture Land Argentina Australia Bangladesh Berita Berita Detikcom Berita Info Jambi Berita Kompas Berita Padang Ekspres Berita Riau Pos Berita Riau Today Berita Tempo Berita riau terkini Biodiesel Bursa Malaysia CPO Tender Summary Cattle and Livestock China Cocoa Company Profile Corn Cotton Crude Palm Oil (CPO) and Palm Kernel Oil (PKO) Dairy Dairy Products Edible Oil Euorope European Union (EU) FDA and USDA Fertilizer Flood Food Inflation Food Security Fruit Futures Futures Cocoa and Coffee Futures Edible Oil Futures Soybeans Futures Wheat Grain HUKUM India Indonesia Info Sawit Investasi Invitation Jarak pagar Kakao Kapas Karet Kebun Sawit BUMN Kebun Sawit Swasta Kelapa sawit Kopi Law Lowongan Kerja MPOB Malaysia Meat News Nilam Oil Palm Oil Palm - Elaeis guineensis PENGUPAHAN PERDA Pakistan Palm Oil News Panduan Pabrik Kelapa Sawit Penawaran menarik Pesticide and Herbicide Poultry REGULASI RSPO Rice SAWIT Serba-serbi South America Tebu Technical Comment (CBOT Soyoil) Technical Comment (DJI) Technical Comment (FCPO) Technical Comment (FKLI) Technical Comment (KLSE) Technical Comment (NYMEX Crude) Technical Comment (SSE) Technical Comment (USD/MYR) Teknik Kimia Thailand Trader's Event Trader's highlight USA Ukraine Usaha benih Vietnam Wheat benih bermutu benih kakao benih kelapa benih palsu benih sawit benih sawit unggul bibit sawit unggul biofuel biogas budidaya sawit corporation palm oil pembelian benih sawit perburuhan pertanian soybean umum varietas unggul