Khairul Ikhwan - detikFinance
Medan - Tudingan tentang kerusakan hutan terjadi karena perkebunan sawit membuat Gabungan Perusahaan Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Sumatera Utara resah. Bertolak belakang dengan pernyataan kalangan aktivis lingkungan GAPKI justru menilai kelapa sawit berperan dalam menjaga lingkungan.
Ketua GAPKI Sumatera Utara (Sumut) Bahalman Tarigan menyatakan, dalam kurun 100 tahun terakhir tidak ada data yang menunjukkan perkebunan kelapa sawit yang menyebabkan hutan rusak. Bahkan kelapa sawit terbukti mampu menghasilkan oksigen dan menyerap karbondioksida yang dihasilkan pabrik atau industri.
Dari peristiwa alam yang pernah terjadi, kata Bahalman, belum pernah terjadi pohon kelapa sawit terbawa banjir bandang. Pada umumnya yang dibawa adalah pohon-pohon besar yang mungkin sisa perambahan hutan.
"Ini berarti akar pohon kelapa sawit sangat kuat dan kokoh sehingga mampu mempertahankan struktur tanah. Kelapa sawit juga mampu menyerap dan menyimpan banyak air," ujar Tarigan dalam seminar nasional bertajuk Pembangunan Perkebunan Kelapa Sawit dan Perubahan Iklim di Convention Hall, Hotel Tiara, Jalan Cut Meutia, Medan, Kamis (29/4/2010).
Tarigan mencontohkan salah satu contoh daerah yang diuntungkan dengan perkebunan kelapa sawit adalah Padang Bolak, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumut. Dulunya daerah ini merupakan padang tandus karena hujan yang turun minim. Namun perubahan terjadi setelah ditanami kelapa sawit, iklim berubah dengan curah hujan tinggi.
Dari sisi ekonomi, kata Tarigan, manfaaatnya justru lebih besar lagi. Selain menyebabkan terciptanya multiplier effect dalam pertumbuhan industri dan lapangan kerja, juga berperan dalam pengembangan wilayah.
"Masih banyak manfaat lainnya lagi. Sudah saatnya negara dan rakyat Indonesia menjaga dan mempertahankan komoditi yang bisa menjadi kebanggaan bangsa," kata Tarigan sambil menyatakan banyaknya tudingan miring selama ini karena adanya kepentingan asing untuk menghancurkan industri kelapa sawit di Indonesia.
Berkenaan dengan pembukaan hutan untuk perkebunan sawit, Tarigan menyatakan, sebenarnya sawit itu sama dengan hutan biasa, bahkan manfaatnya lebih besar dari hutan hujan (rainforest), jadi sawit pada prinsipnya yang terjadi hanya pergantian jenis tanaman. Di Malaysia, kata dia lagi, sawit dinyatakan termasuk dalam tanaman hutan, namun di Indonesia justru tidak.
Sumber:http://us.detikfinance.com/read/2010/04/29/150922/1347894/4/gapki-kelapa-sawit-tidak-rusak-lingkungan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Label
2011 News
AGRIBISNIS
APINDO
Africa
Agriculture Business
Agriculture Land
Argentina
Australia
Bangladesh
Berita
Berita Detikcom
Berita Info Jambi
Berita Kompas
Berita Padang Ekspres
Berita Riau Pos
Berita Riau Today
Berita Tempo
Berita riau terkini
Biodiesel
Bursa Malaysia
CPO Tender Summary
Cattle and Livestock
China
Cocoa
Company Profile
Corn
Cotton
Crude Palm Oil (CPO) and Palm Kernel Oil (PKO)
Dairy
Dairy Products
Edible Oil
Euorope
European Union (EU)
FDA and USDA
Fertilizer
Flood
Food Inflation
Food Security
Fruit
Futures
Futures Cocoa and Coffee
Futures Edible Oil
Futures Soybeans
Futures Wheat
Grain
HUKUM
India
Indonesia
Info Sawit
Investasi
Invitation
Jarak pagar
Kakao
Kapas
Karet
Kebun Sawit BUMN
Kebun Sawit Swasta
Kelapa sawit
Kopi
Law
Lowongan Kerja
MPOB
Malaysia
Meat
News
Nilam
Oil Palm
Oil Palm - Elaeis guineensis
PENGUPAHAN
PERDA
Pakistan
Palm Oil News
Panduan Pabrik Kelapa Sawit
Penawaran menarik
Pesticide and Herbicide
Poultry
REGULASI
RSPO
Rice
SAWIT
Serba-serbi
South America
Tebu
Technical Comment (CBOT Soyoil)
Technical Comment (DJI)
Technical Comment (FCPO)
Technical Comment (FKLI)
Technical Comment (KLSE)
Technical Comment (NYMEX Crude)
Technical Comment (SSE)
Technical Comment (USD/MYR)
Teknik Kimia
Thailand
Trader's Event
Trader's highlight
USA
Ukraine
Usaha benih
Vietnam
Wheat
benih bermutu
benih kakao
benih kelapa
benih palsu
benih sawit
benih sawit unggul
bibit sawit unggul
biofuel
biogas
budidaya sawit
corporation
palm oil
pembelian benih sawit
perburuhan
pertanian
soybean
umum
varietas unggul
0 comments:
Posting Komentar