RSS Feed

KabarIndonesia

Posted by Flora Sawita

Lomba Tulis YPHL : Saat Hutan Hancur dan Air Berubah Jadi Sumber Kehancuran, Kita Bisa Apa?
| 01-Nov-2008, 11:59:17 WIB

KabarIndonesia - Perjalanan pertama ke Jakarta, memberi sebuah pengalaman yang sangat berguna bagi saya. Di kota besar seperti Jakarta, yang namanya air bersih sudah mulai terasa sulit untuk diperoleh.

Jika selama ini saya hanya mendengar melalui media cetak ataupun elektronik tetapi sekarang saya sudah merasakan dan melihat secara langsung. Krisis air bersih tidak hanya menimpa mereka-mereka yang hidup dalam ekonomi rendah tetapi juga mulai dirasakan oleh mereka yang telah hidup berkecukupan hingga ekonomi tinggi.

Kondisi ini menyadarkan saya akan satu hal yakni air sebagai sumber kehidupan masyarakat Jakarta khususnya bukan saja menjadi barang mahal tetapi juga menjadi barang yang langka. “Apa gunanya punya banyak uang jika barang kebutuhan yang diinginkan juga tidak tersedia lagi,” ungkap seseorang yang sedang mengantri untuk memperoleh air bersih.

Yang lebih memperhatinkan lagi jika hujan mengguyur kota Jakarta dalam sehari saja maka banjirpun tidak dapat dielakkan lagi. Dalam hal ini, air telah berubah menjadi sumber kehancuran bagi manusia. Hal ini disebabkan karena semakin sedikitnya lahan di Jakarta yang ditutupi oleh tanaman (Ruang Terbuka Hijau) akibat banyaknya gedung yang menutupi tanah.

Lebih lanjut, menurut Firdaus Ali seorang Ahli hidrologi dan pengolahan air Universitas Indonesia, Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Jakarta hanya mampu melayani kebutuhan air bersih untuk 44-57 % warga Jakarta. Sisanya masih menggunakan sumur untuk mendapatkan air bersih, itupun pasokan PDAM juga tidak teratur dan sering mati.

Belum lagi kondisi sumur yang digunakan warga Jakarta sekarang telah tercemar bakteri E-coli akibat jarak antara sumur dengan septic tank yang terlalu dekat. Kondisi tersebut juga tidak jauh berbeda jika dibandingkan dengan kota tempat saya tinggal yakni Medan. Di kota Medan sendiri, kandungan air tanah masih tersedia cukup, terbukti dengan masih banyaknya masyarakat dan perusahaan yang menggunakan sumur sebagai sumber air bersih mereka. Menurut Ruslan Girsang seorang Wakil Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Sumut, berdasarkan data pada tahun 2000 tercatat 1.179 perusahaan menggunakan sumur bor berkedalaman 90 meter hingga 200 meter di kota Medan.

Sedangkan pengguna sumur bor yang berkedalaman di bawah 90 meter berjumlah ribuan di kota Medan. Jika kondisi ini berjalan terus maka dapat diprediksikan pada tahun 2010, Kota Medan akan mengalami krisis air. Meskipun begitu, jika masyarakat Kota Medan tidak dapat hemat dalam penggunaan air dan juga tidak peduli terhadap kelestarian hutan (pengatur tata air), tidak mustahil akan mengalami krisis air bersih lebih cepat dari yang diprediksikan.

Bagaimanakah sebenarnya hubungan antara keberadaan hutan dengan ketersediaan air (kandungan air tanah)? Tidak semua orang tahu jawabnya. Ketidaktahuan masyarakat tentang pentingnya sebuah pohon sebagai pengatur tata air bagi kelangsungan hidup manusia kemungkinan menjadi alasan mengapa banyak diantara kita yang masih tidak peduli terhadap lingkungan sekitar termasuk mereka yang mengambil peran dalam perusakan hutan.

Atau dalam bahasa yang lebih lembut, manusia tidak tahu hubungan tersebut sehingga tidak tahu untuk berbuat sesuatu. Hubungan keberadaan hutan terhadap ketersediaan air berkaitan dengan daur hidrologi. Secara sederhana, daur hidrologi dapat dijelaskan sebagai berikut. Saat air laut (jumlah air terbesar) menguap, air tersebut akan mengalami proses kondensasi yang nantinya akan turun menjadi titik-tik air yang biasa disebut dengan hujan (presipitasi).

Saat hutan masih lebat dan dalam kondisi baik, maka air hujan yang turun ke bumi tidak akan langsung jatuh ke permukaan tanah dan mengalir tetapi akan mengalami beberapa tahapan. Air hujan yang akan jatuh membasahi tajuk-tajuk pohon, sebagian akan mengalir melewati batang menuju (steam flow) ke permukaan tanah dan yang lainnya langsung jatuh ke permukaan tanah (through fall).

Air yang sampai di permukaan tanah akan terserap masuk ke dalam tanah mengisi setiap pori-pori tanah (menjadi kandungan air tanah) hingga tanah mengalami jenuh air. Ketika tanah sudah jenuh air, maka sisa air hujan yang terdapat di permukaan tanah mengalir menuju daerah yang lebih rendah (ke laut). Air yang terdapat di dalam tanah masih akan mengalir (aliran dalam tanah) yang nantinya akan menjadi sumber mata air ataupun sumur tanah.

Dapatkah terbayangkan oleh kita jika hutan sudah tidak ada lagi? Hal tersebut ibarat pekarangan rumah yang tidah ditumbuhi rumput dan tanaman lainnya. Jika kondisi pekarangan seperti itu ada si sekitar kita, cobalah kita luangkan waktu untuk mengamati apa yang terjadi ketika hujan turun membasahi pekarangan tersebut! Tanah yang tidak lagi mampu menyerap air hujan menyebabkan air akan langsung mengalir menuju daerah yang lebih rendah membawa serta lapisan tanah teratas dan bahan organik lainnya. Ilustrasi yang lebih sederhana, ibarat kepala manusia yang tidak ditumbuhi satu helai rambut pun (botak) maka air yang jatuh di atas kepala akan langsung mengalir ke bawah.

Begitulah yang akan terjadi jika hutan kita sudah gundul. Air hujan akan langsung jatuh ke permukaan tanah dan karena tanah sudah tidak lagi subur (tidak dapat menyerap air) maka air tersebut akan langsung mengalir. Ketika pohon-pohon sudah tidak ada lagi maka serasah (daun kering yang gugur menutupi tanah) juga akan berkurang. Hal ini menyebabkan air hujan akan mengalir dengan cepat membawa serta lapisan tanah dan bahan organik yang terdapat di permukaan tanah.

Kondisi tersebut akan menimbulkan banjir di daerah tengah hingga hilir (perkotaan) dan pendangkalan sungai akibat penambahan tanah dan bahan organik yang terbawa oleh air hujan. Rusaknya hutan berarti memutuskan satu komponen penyusun daur hidrologi yang berakibat terjadinya banjir pada waktu musim hujan dan kekeringan pada waktu musim kering. Ditambah lagi global warming yang sedang melanda bumi ini, selain manusia harus merasakan panas yang luar biasa, juga mampu mencairkan es-es yang ada di kutub. Itu berarti, jumlah air yang akan menguap dan berubah menjadi hujan akan bertambah dalam proses yang lebih cepat padahal hutan dan ruang terbuka hijau lainnya sudah semakin berkurang.

Tidak hanya itu, kondisi tersebut di atas akan semakin diperparah dengan banyaknya sampah yang berserakan dan bertumpuk hampir di setiap sudut kota tempat tinggal masyarakat yang hingga saat ini belum juga dapat teratasi. Ibarat jalan raya, air hujan yang hendak mengalir menuju laut juga harus mengalami kemacetan akibat sampah. Apa yang kemudian terpikir oleh kita setelah mengetahui bagaimana sebenarnya peranan hutan bagi kehidupan manusia dan dampaknya jika ternyata hutan dirusak? Masih dapatkah terhitung oleh kita berapa banyak kerugian yang sudah dialami oleh negeri ini oleh karena bencana alam yang terus terjadi selama ini?

Negara harus kehilangan hutan yang sangat luas akibat pembalakan liar dan kebakaran hutan yang terjadi di beberapa wilayah Indonesia dan harus mengeluarkan biaya yang sangat besar pula untuk pemulihannya. Negara juga harus mengeluarkan biaya yang besar akibat bencana banjir, longsor dan kekeringan yang menimpa masyarakat di berbagai wilayah Indonesia sebagai dampak lanjutan dari gundulnya hutan dan rusaknya lingkungan. Haruskah menunggu sampai bencana itu menimpa kita terlebih dahulu untuk memunculkan rasa kepedulian kita terhadap lingkungan sekitar?

Cobalah kita renungkan sejenak! Sadar atau tidak sadar, kesibukan profesi telah membuat manusia tidak mau dipusingkan dengan hal yang ada di sekitar. Sadar atau tidak sadar, harta benda yang dimiliki membuat manusia merasa mampu membeli segala sesuatu yang diinginkan tanpa peduli darimana semua itu berasal. Sadar atau tidak sadar, tuntutan hidup telah membuat manusia menghalalkan segala cara tanpa peduli dampak buruk yang akan ditimbulkan di kemudian hari. Pada akhirnya, sadar atau tidak sadar, kesibukan profesi, harta benda dan tuntutan hidup yang telah melekat di jiwa manusia dan membuat manusia mulai tidak peduli, kemungkinan dapat menjadi alasan mengapa alam dirusak.
Dari ketiga alasan di atas, yang manakah yang pernah dan masih melekat dalam diri kita hingga saat ini? Jika kita berkenan dan berniat untuk menjadi salah seorang yang peduli terhadap alam sekitar, cobalah memulai untuk mengoreksi diri dengan dibantu pertanyaan yang ada di bawah ini.

Ingat! Pertanyaan ini berlaku untuk siapa saja, tanpa peduli apakah hanya seorang petani atau pejabat tinggi, seorang pelajar atau mahasiswa, bahkan jika harus dipandang dari tingkatan sosial.1. Apakah kita terbiasa membuang sampah sembarangan? Pengalaman mengajarkan saya, banyak diantara kita yang terbiasa membuang sampah sembarangan, saat berada di angkutan umum atau kendaraan pribadi, saat berjalan kaki di tempat umum, di pasar bahkan saat berada di rumah sendiri. Padahal kita dapat mengantongi sampah tersebut untuk sementara waktu hingga menemukan tempat sampah.

2. Menyangkut point 1, petugas kebersihan jalan atau tempat umum lainnya dan pembantu rumah tangga mempunyai kewajiban membersihkan tempat-tempat tersebut. Lalu yang bukan termasuk di dalamnya, terpikirkah oleh kita untuk menjaga kebersihan tersebut?

3. Berapa liter air yang kita gunakan untuk MCK, kebutuhan air minum, memasak, membersihkan rumah, menyiram tanaman atau bahkan yang kita buang dengan sengaja. dalam sehari? Kemampuan membayar iuran air setiap bulannya, membuat kita tidak pernah terpikir bagaimana jika suatu saat nanti air tersebut sulit diperoleh. Jika untuk semua kebutuhan itu, kita terbiasa menggunakan air dalam kapasitas besar, apakah pernah terpikir untuk lebih hemat?

4. Rumah makan, tempat perbelanjaan, hotel hingga perusahaan-perusahaan besar membutuhkan suplai air dalam jumlah besar. Apakah cara yang digunakan untuk mendapatkan air tersebut sudah dilakukan dengan benar?

5. Apakah kita termasuk orang yang belum pernah menanam sebuah tanaman? Jika ya, mulailah dari sekarang! “Jangan mati sebelum menanam!”

6. Dimanapun kita tinggal (sekitar hutan, pinggir jalan, pinggiran sungai, gedung besar), berbuatlah sesuatu yang baik meski hanya untuk di sekitar lingkungan tempat tinggal.

7. Apapun profesi kita (petani, pedagang, petugas kebersihan, guru, pelajar, mahasiswa, pejabat tinggi), ingatlah bahwa setiap kita punya kesempatan yang sama untuk berbuat sesuatu yang baik bagi lingkungan sekitar.

8.Bagi pemerintah, tetap kembali bijak dan tegas dalam mengambil kebijakan di bidang kerja yang mengayngkut lingkungan hidup khususnya dan penegakkan hukum bagi pelanggar kebijakan.

9.Dan masih banyak tindakan lain yang kita dapat lakukan yang tidak terpikirkan oleh saya tetapi terpikirkan oleh anda. Bahkan hanya sekedar mempengaruhi orang lain untuk berbuat saja sudah sangat membantu apalagi kalau kita ikut terlibat di dalamnya.
Sadarilah, bahwa terjaganya lingkungan dan kelestarian hutan bahkan kembalinya alam seperti semula tidak hanya menjadi tanggung jawab mereka yang tinggal di sekitar hutan ataupun daerah pegunungan (hulu) tetapi juga menjadi tanggung jawab warga kota (hilir).

Yang pasti, selama manusia yang bersangkutan masih hidup di dunia, ia memiliki tanggung jawab terhadap keberadaan dan kelestarian alam. Semoga niat baik ini dapat berbuah manis suatu hari nanti. Saya percaya, anda juga harus percaya, suatu hari nanti alam akan kembali bersahabat dengan kita setelah apa yang akan kita lakukan saat ini untuk kepulihannya.

Dan satu hal yang penting, air akan tetap menjadi sumber kehidupan bagi manusia, bukan kehancuran. (*)

Sumber: Eca. 2007. 68 Persen Sumur di Jakarta Tercemar. Kompas. Jakarta Pusat. Diakses tanggal 18 Okteber 2008. Pemprov Sumut. 2006. Kota Medan Krisis Air 2010. Badan Informasi dan Komunikasi Sumatera Utara. Sumatera Utara. Diakses tanggal 18 Okteber 2008


Blog: http://www.pewarta-kabarindonesia.blogspot.com
Alamat ratron (surat elektronik): redaksi@kabarindonesia.com
Berita besar hari ini...!!! Kunjungi segera:
www.kabarindonesia.com
.


[Beritahu Teman] [Print Berita]

Komentar & Respon :
Nama

Komentar
Validasi



Type the two words:Type what you hear:Incorrect. Try again.
Get a new challenge
Get an audio challengeGet a visual challenge
Help







BERITA FOTO Nikah Masaloleh : Agus Sektiawan
07-Mar-2010, 11:02 WIB


Nikah Masal Sebanyak 12 pasang pengantin ikut nikah masal yang diadakan oleh Yayasan amal sahabat Surakarta dan forum pengajian bersama surakarta di Serambi Masjid Agung Surakarta, Minggu (7/3). Setelah diijabkan mereka di kirab mengitari kota Solo dengan menggunakan delman.
selengkapnya....




BERITA LAINNYA
OPINI

Tuhan itu hanya Ciptaan Otak? 08 Mar 2010 03:29 WIB

Tradisi Maulid Nabi Muhammad SAW 08 Mar 2010 00:06 WIB

NASIONAL

Lily Chadidjah Wahid, Menyelamatkan Muka PKB-nya Cak Imin 06 Mar 2010 01:25 WIB

Nasib Wakil Presiden Boediono Pasca Voting Pansus Bank Century 05 Mar 2010 01:49 WIB

INTERNASIONAL

Cap Asosial untuk Para Pemuda Maroko 01 Mar 2010 16:41 WIB

Gempa 8,8 Richter Mengguncang Chili 28 Feb 2010 08:21 WIB

DAERAH

Peningkatan Jumlah Pasien Rawat Inap RSUD Ba’a 08 Mar 2010 00:07 WIB

Komisi IV DPRD Tasik Minta Percepatan Rehab Bangunan SD 08 Mar 2010 00:06 WIB

EKONOMI

Seluruh Kepala Daerah dan Pimpinan Ormas Waspadai Produk CAFTA 06 Mar 2010 01:39 WIB

Renegosiasi ACFTA Sangat Mendesak 04 Mar 2010 09:00 WIB

OLAH RAGA

Christ "The Dragon" John Atlet Terfafourit Pilihan Tabloid Bola 08 Mar 2010 00:02 WIB

Laskar Kalinyamat Tersungkur di Gelora Bumi Kartini, Jepara 07 Mar 2010 00:30 WIB

PROFIL

Junghuhn, Terdampar di Lembang 06 Mar 2010 16:51 WIB

Mimpi Besar Mang Didi 01 Mar 2010 16:42 WIB

BUDAYA

Tembang Ilalang, Novel Sejarah Kan? 03 Mar 2010 16:45 WIB

Peunayong dan Kehidupan Komunitas Etnis Cina 01 Mar 2010 01:42 WIB

PENDIDIKAN

Generasi "Narsis" 08 Mar 2010 00:11 WIB

Gedung Madrasah Diniyah Nurul Huda Sukatani Rusak 06 Mar 2010 21:33 WIB

KESEHATAN

PMI Jakpus Serius Sediakan Mobil Klinik Keliling 04 Mar 2010 12:40 WIB

Pentingnya Spiritual bagi Perawat Muslim 03 Mar 2010 17:23 WIB

IPTEK

Memahami Kaidah Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika 05 Mar 2010 22:30 WIB

Raksasa Biru Yang Sarat Pesona 26 Feb 2010 21:24 WIB

ROHANI

Mengenal Pernikahan Sirri 23 Feb 2010 06:48 WIB

ISLAM UPTODATE: Jangan Berpegang pada Amal 21 Feb 2010 22:51 WIB


Back to Top Home | RSS RSS
© Copyright 2009 KabarIndonesia

0 comments:

Posting Komentar

Label

2011 News Africa AGRIBISNIS Agriculture Business Agriculture Land APINDO Argentina Australia Bangladesh benih bermutu benih kakao benih kelapa benih palsu benih sawit benih sawit unggul Berita Berita Detikcom Berita Info Jambi Berita Kompas Berita Padang Ekspres Berita Riau Pos Berita riau terkini Berita Riau Today Berita Tempo bibit sawit unggul Biodiesel biofuel biogas budidaya sawit Bursa Malaysia Cattle and Livestock China Cocoa Company Profile Corn corporation Cotton CPO Tender Summary Crude Palm Oil (CPO) and Palm Kernel Oil (PKO) Dairy Dairy Products Edible Oil Euorope European Union (EU) FDA and USDA Fertilizer Flood Food Inflation Food Security Fruit Futures Futures Cocoa and Coffee Futures Edible Oil Futures Soybeans Futures Wheat Grain HUKUM India Indonesia Info Sawit Investasi Invitation Jarak pagar Kakao Kapas Karet Kebun Sawit BUMN Kebun Sawit Swasta Kelapa sawit Kopi Law Lowongan Kerja Malaysia Meat MPOB News Nilam Oil Palm Oil Palm - Elaeis guineensis Pakistan palm oil Palm Oil News Panduan Pabrik Kelapa Sawit pembelian benih sawit Penawaran menarik PENGUPAHAN perburuhan PERDA pertanian Pesticide and Herbicide Poultry REGULASI Rice RSPO SAWIT Serba-serbi South America soybean Tebu Technical Comment (CBOT Soyoil) Technical Comment (DJI) Technical Comment (FCPO) Technical Comment (FKLI) Technical Comment (KLSE) Technical Comment (NYMEX Crude) Technical Comment (SSE) Technical Comment (USD/MYR) Teknik Kimia Thailand Trader's Event Trader's highlight Ukraine umum USA Usaha benih varietas unggul Vietnam Wheat