JAKARTA. Pemerintah akan menggenjot tingkat produksi kelapa sawit. Salah satu caranya dengan merevitalisasi perkebunan kelapa sawit rakyat.
Sebab, sekitar 40% dari total lahan perkebunan kelapa sawit di Indonesia yang seluas 7,9 juta hektare merupakan milik rakyat."Ini menunjukan perkebunan kelapa sawit masih dikuasai perkebunan rakyat," ujar Menteri Pertanian Suswono, Selasa (29/12).
Cuma, hingga kini produktivitas perkebunan kelapa sawit rakyat masih rendah, hanya 1,2 ton hingga 2 ton tandan buah segar (TBS) per hektare. Kondisi ini berbeda jauh dengan perkebunan milik swasta maupun Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Suswono bilang, perkebunan milik swasta mampu menghasilkan 6 ton sampai 7 ton TBS. Sedangkan, perusahaan kelapa sawit pelat merah bisa memproduksi 4 ton hingga 5 ton TBS.
Oleh karena itu, pemerintah menggelar revitalisasi terutama untuk perkebunan kelapa sawit rakyat. "Dengan revitalisasi ini diharapkan 40% perkebunan kelapa sawit ini bisa menghasilkan peningkatan yang signifikan," imbuh politikus Partai Keadilan Sejahtera itu.
Bentuk revitalisasi itu dilakukan dengan cara meminta para pemilik kebun melakukan penanaman kembali. Sebab, sebagian besar lahan perkebunan kelapa sawit rakyat sudah berusia tua dan mereka tidak lagi mengolahnya.
Selain itu, pemerintah juga mengkaji pemberian bantuan berupa subsidi pupuk. Menurut Suswono, Departemen Pertanian juga memantau proses penanaman kembali dan pemeliharaan tanaman kelapa sawit. "Sehingga dalam empat atau lima tahun mendatang bisa meningkat, minimal satu setengah kali dari Malaysia," pungkas Suswono meyakinkan.
Sumber: http://www.kontan.co.id/index.php/nasional/news/27408/Hampir-Separuh-Perkebunan-Kelapa-Sawit-Belum-Berproduksi-Optimal
0 comments:
Posting Komentar