Kualalumpur, 4 Nopember 2009. Di hari terakhir pertemuan round Table On sustainable Palm Oil, petani sawit yang tergabung dalam serikat petani kelapa sawit melakukan serangkaian pertemuan di antaranya dengan HSBC dan Rabo bank. Kedua bank ini mendanai beberapa perusahaan perkebunan kelapa sawit yang beroperasi Di Indonesia.
Kelemahan RSPO dalam mengendalikan anggotanya dalam konflik mengakibatkan pasar modal menjadi sasaran petani kelapa sawit. Kebetulan, beberapa perusahaan yang di danai oleh kedua bank tersebut bermitra dengan petani kelapa sawit yang terlibat dalam pertemuan tersebut.
Bertempat di hotel istana kualalumpur pada jam 01.30 waktu setempat sejumlah petani dan LSM Indonesia berdiskusi langsung dengan pihak bank.
Petani kelapa sawit dalam pertemuan tersebut menuntut untuk menekan klien nya untuk menata kembali kemitraan yang buruk yang merugikan pihak petani. Seperti masalah harga TBS, masalah konversi kebun dan masalah-masalah konflik lainnya. Selama ini, bank-bank kebanyakan diam dan mengabaikan konflik. Ini menunjukkan bahwa konflik yang di hadapi petani kelapa sawit di Indonesia berikut dengan kondisi ketidakadilannya di dukung sepenuhnya oleh bank. Pihak bank pun bahkan terus memperluas modalnya untuk memperluas perkebunan kelapa sawit dan memperkuat ketidakadilan dalam system perkebunan kelapa sawit di Indonesia. Tandas arifin dari spks sekadau.
Lamhot sihotang sekjen spks rokan hulu riau, menerangkan sikap perusahaan PT. Torganda yang membakar rumah petani kelapa sawit di kampung halamannya yang mengusir petani di atas tanah miliknya.
Di akhir pertemuan, petani sawit menuntut untuk menghentikan ekspansi modalnya bagi perusahaan yang berkonflik dan tidak berkomitment dengan standar RSPO dan kaidah-kaidah sosial lingkungan masyarakat Indonesia.
Pihak HSBC dan Rabobank, sangat merespon apa yang di sampaikan petani kelapa sawit dan peserta pertemuan lainnya. Mereka meminta agar petani dan masyarakat mengirimkan dokumen konflik yang real sehingga HSBC dan rabobank akan bisa menindak clien yang telah di danai oleh mereka. Kami akan berkomitmen atas keluhan bapak-bapak, sebelum kami menindak tegas kepada clien kami yakni perusahaan yang beraktivitas di Indonesia kami harus mendapatkan informasi real dari bapak-bapak. Kami akan menunggu informasi itu dari rekan-rekan. Tandas perwakilan dari HSBC.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Label
2011 News
Africa
AGRIBISNIS
Agriculture Business
Agriculture Land
APINDO
Argentina
Australia
Bangladesh
benih bermutu
benih kakao
benih kelapa
benih palsu
benih sawit
benih sawit unggul
Berita
Berita Detikcom
Berita Info Jambi
Berita Kompas
Berita Padang Ekspres
Berita Riau Pos
Berita riau terkini
Berita Riau Today
Berita Tempo
bibit sawit unggul
Biodiesel
biofuel
biogas
budidaya sawit
Bursa Malaysia
Cattle and Livestock
China
Cocoa
Company Profile
Corn
corporation
Cotton
CPO Tender Summary
Crude Palm Oil (CPO) and Palm Kernel Oil (PKO)
Dairy
Dairy Products
Edible Oil
Euorope
European Union (EU)
FDA and USDA
Fertilizer
Flood
Food Inflation
Food Security
Fruit
Futures
Futures Cocoa and Coffee
Futures Edible Oil
Futures Soybeans
Futures Wheat
Grain
HUKUM
India
Indonesia
Info Sawit
Investasi
Invitation
Jarak pagar
Kakao
Kapas
Karet
Kebun Sawit BUMN
Kebun Sawit Swasta
Kelapa sawit
Kopi
Law
Lowongan Kerja
Malaysia
Meat
MPOB
News
Nilam
Oil Palm
Oil Palm - Elaeis guineensis
Pakistan
palm oil
Palm Oil News
Panduan Pabrik Kelapa Sawit
pembelian benih sawit
Penawaran menarik
PENGUPAHAN
perburuhan
PERDA
pertanian
Pesticide and Herbicide
Poultry
REGULASI
Rice
RSPO
SAWIT
Serba-serbi
South America
soybean
Tebu
Technical Comment (CBOT Soyoil)
Technical Comment (DJI)
Technical Comment (FCPO)
Technical Comment (FKLI)
Technical Comment (KLSE)
Technical Comment (NYMEX Crude)
Technical Comment (SSE)
Technical Comment (USD/MYR)
Teknik Kimia
Thailand
Trader's Event
Trader's highlight
Ukraine
umum
USA
Usaha benih
varietas unggul
Vietnam
Wheat
0 comments:
Posting Komentar