RSS Feed

ENTRES KAKAO CUKUP UNTUK MENDUKUNG REHABILITASI DI 4 PROPINSI SULAWESI

Posted by Flora Sawita Labels:


Saat ini kebutuhan benih untuk melaksanakan rehabilitasi diperkirakan tercukupi. Sebanyak 118 juta stek entres telah tersedia untuk mendukung rehabilitasi kakao seluas 58.400 ha di 4 Propinsi di Sulawesi dalam rangka Gernas. Stek entres tersebut dihasilkan dari kebun produksi petani yang telah dimurnikan di Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat.

Jenis klon yang bakal dihasilkan dari kebun produksi milik petani tersebut adalahSulawesi 1 dan Sulawesi 2. Kedua klon tersebut merupakan benih bina yang digunakan secara luas di wilayah Sulawesi. Adapun kebun-kebun tersebut dimurnikan dan dievaluasi oleh tim yang terdiri dari wakil dari Direktorat Jenderal Perkebunan, Pusat Penelitian Kopi dan Kakao (Puslitkoka), Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan (BBT2TP), serta Dinas Perkebunan Propinsi/Kabupaten.

Untuk merehabilitasi tanaman kakao seluas 58.400 ha maka diperlukan stek entres sebanyak 116,8 juta. Maka dengan potensi produksi stek entres hingga 118 juta maka khusus wilayah Sulawesi terjadi kelebihan stek entres sebanyak 1.600.000.

Terkait dengan penyediaan stek entres, pemurniaan kebun produksi petani juga akan dilaksanakan di 2 propinsi lainnya, tempat pelaksanaan Gernas yakni NTT dan Papua. Untuk kemudian ditetapkan oleh kepala Dinas Propinsi yang membidangi Perkbunan, kebun mana saja yang bakal menjadi sumber benih untuk stek entres, berdasarkan hasil penilaian Tim.

Pemerintah berupaya mendorong kesejahteraan petani melalui peningkatan produksi hasil pertanaman kakao petani. Melalui program Gernas yang rencananya akan dilaksanakan dalam waktu 3 tahun, 2009 s/d 20011, diharapkan mampu mendongkrak produktivitas tanaman kakao petani.

Hal ini diwujudkan melalui peremajaan dan rehabilitas tanaman kakako milik petani menggunakan benih bermutu. Untuk peremajaan benih yang digunakan adalah bibit embriogenesis somatik (SE) asal Puslikoka. Diperkirakan pada tahun 2009 kebutuhan bibit SE tersebut bisa mencapai 20 juta batang
(Sumber: Direktorat Perbenihan dan Sarana Produksi)

0 comments:

Posting Komentar

Label

2011 News Africa AGRIBISNIS Agriculture Business Agriculture Land APINDO Argentina Australia Bangladesh benih bermutu benih kakao benih kelapa benih palsu benih sawit benih sawit unggul Berita Berita Detikcom Berita Info Jambi Berita Kompas Berita Padang Ekspres Berita Riau Pos Berita riau terkini Berita Riau Today Berita Tempo bibit sawit unggul Biodiesel biofuel biogas budidaya sawit Bursa Malaysia Cattle and Livestock China Cocoa Company Profile Corn corporation Cotton CPO Tender Summary Crude Palm Oil (CPO) and Palm Kernel Oil (PKO) Dairy Dairy Products Edible Oil Euorope European Union (EU) FDA and USDA Fertilizer Flood Food Inflation Food Security Fruit Futures Futures Cocoa and Coffee Futures Edible Oil Futures Soybeans Futures Wheat Grain HUKUM India Indonesia Info Sawit Investasi Invitation Jarak pagar Kakao Kapas Karet Kebun Sawit BUMN Kebun Sawit Swasta Kelapa sawit Kopi Law Lowongan Kerja Malaysia Meat MPOB News Nilam Oil Palm Oil Palm - Elaeis guineensis Pakistan palm oil Palm Oil News Panduan Pabrik Kelapa Sawit pembelian benih sawit Penawaran menarik PENGUPAHAN perburuhan PERDA pertanian Pesticide and Herbicide Poultry REGULASI Rice RSPO SAWIT Serba-serbi South America soybean Tebu Technical Comment (CBOT Soyoil) Technical Comment (DJI) Technical Comment (FCPO) Technical Comment (FKLI) Technical Comment (KLSE) Technical Comment (NYMEX Crude) Technical Comment (SSE) Technical Comment (USD/MYR) Teknik Kimia Thailand Trader's Event Trader's highlight Ukraine umum USA Usaha benih varietas unggul Vietnam Wheat