RSS Feed

Hama dan Penyakit Kelapa Sawit

Posted by Flora Sawita

Pengendalian hama dan penyakit tanaman



A. Penyakit



1. Penyakit Akar (Blast disease)

Gejala serangan :

- Tanaman tumbuh abnormal dan lemah

- Daun tanaman berubah menjadi berwarna kuning



Penyebab :

Jamur Rhizoctonia lamellifera dan Phytium sp.

Cara pengendalian :

- Melakukan kegiatan persemaian dengan baik

- Mengatur pengairan agar tidak terjadi kekeringan di pertanaman



2. Penyakit Busuk Pangkal Batang (Basal stem rot/Ganoderma)

Gejala serangan:

- Daun berwarna hijau pucat

- Jamur yang terbentuk sedikit

- Daun tua menjadi layu dan patah

- Dari tempat yang terinfeksi keluar getah

Penyebab :

Jamur Ganoderma applanatum, Ganoderma lucidum, dan Ganoderma pseudofferum.

Cara pengendalian dan pencegahan :

- Membongkar tanaman yang terserang dan selanjutnya dibakar

- Melakukan pembumbunan tanaman



3. Penyakit Busuk Batang Atas (Upper stem rot)

Gejala serangan:

- Warna daun yang terbawah berubah dan selanjutnya mati

- Batang yang berada sekitar 2 m di atas tanah membusuk

- Bagian yang busuk berwarna cokelat keabuan

Penyebab :

Jamur Fomex noxius.

Cara pengendalian :

- Melakukan pembongkaran tanaman yang terserang dan membuang bagian tanaman yang terserang

- Bekas luka selanjutnya ditutupi dengan obat penutup luka

4. Penyakit Busuk Kering Pangkal Batang (Dry basal rot)

Gejala serangan :

MAKSI

http://seafast.ipb.ac.id/maksi Powered by Joomla! Generated: 23 June, 2008, 06:13

Tandan buah membusuk dan pelepah daun bagian bawah patah.

Penyebab :

Jamur Ceratocytis paradoxa.

Cara pengendalian :

Membongkar tanaman yang terserang hebat dan selanjutnya dibakar.

5. Penyakit Busuk Kuncup (Spear rot)

Gejala serangan:

Jaringan pada kuncup (spear) membusuk dan berwarna kecokelatan.

Penyebab :

Belum diketahui dengan pasti.

Cara pengendalian : Memotong bagian kuncup yang terserang.

6.Penyakit Busuk Titk Tumbuh (Bud rot)

Gejala serangan :

- Kuncup tanaman membusuk sehingga mudah dicabut

- Aroma kuncup yang terserang berbau busuk

Penyebab :

Bakteri Erwinia.

Cara pengendalian :

Belum ada cara efektif untuk memberantas penyakit ini.

7. Penyakit Garis Kuning (Patch yellow)

Gejala serangan:

Terdapat bercak daun berbentuk lonjong berwarna kuning dan di bagian tengahnya berwarna cokelat.

Penyebab :

Jamur Fusarium oxysporum.

Cara pengendalian :

Melakukan inokulasi penyakit pada bibit dan tanaman muda. Hal ini bertujuan agar serangan penyakit di persemaian dan

pada tanaman muda dapat berkurang.

8. Penyakit Antraknosa (Anthracnose)

Gejala serangan :

- Terdapat bercak-bercak cokelat tua di ujung dan tepi daun

- Bercak-bercak dikelilingi warna kuning

- Bercak ini merupakan batas antara bagian daun yang sehat dan yang terserang

MAKSI

http://seafast.ipb.ac.id/maksi Powered by Joomla! Generated: 23 June, 2008, 06:13

Penyebab :

Jamur Melanconium sp., Glomerella cingulata, dan Botryodiplodia palmarum.

Cara pengendalian :

- Melakukan pengaturan jarak tanam, penyiraman secara teratur dan pemupukan berimbang

- Tanah yang menggumpal di akar harus disertakan pada waktu pemindahan bibit dari persemaian ke pembibitan utama.

Pengaplikasian Captan 0,2% atau Cuman 0,1%.

9. Penyakit Tajuk (Crown disease)

Gejala serangan :

Helai daun bagian tengah pelepah berukuran kecil-kecil dan sobek.

Penyebab:

Sifat genetik yang diturunkan dari tanaman induk.

Cara pengendalian :

Melakukan seleksi terhadap tanaman induk yang bersifat karier penyakit ini.

10. Penyakit Busuk Tandan (Bunch rot)

Gejala serangan:

Terdapat miselium berwarna putih di antara buah masak atau pangkal pelepah daun.

Penyebab :

Jamur Marasmius palmivorus.

Cara pengendalian :

Melakukan kastrasi, penyerbukan buatan dan menjaga sanitasi kebun, terutama pada musim hujan.

Pengaplikasian difolatan 0,2 %.

B. Hama

1. Nematoda (Rhadinaphelenchus cocophilus)

Gejala serangan :

- Daun terserang menggulung dan tumbuh tegak

- Warna daun berubah menjadi kuning dan selanjutnya mengering.

Cara pengendalian:

- Pohon yang terserang dibongkar dan selanjutnya dibakar

- Tanaman dimatikan dengan racun natrium arsenit

2. Tungau (Oligonychus sp.)

Gejala serangan :

MAKSI

http://seafast.ipb.ac.id/maksi Powered by Joomla! Generated: 23 June, 2008, 06:13

Daun yang terserang berubah warnanya menjadi berwarna perunggu mengkilat (bronz).

Cara pengendalian :

Pengaplikasian akasirida yang mengandung bahan aktif tetradifon 75,2 g/l.

3. Pimelephila ghesquierei

Gejala serangan :

Serangan menyebabkan lubang pada daun muda sehingga daun banyak yang patah.

Cara pengendalian :

- Serangan ringan dapat diatasi dengan memotong bagian yang terserang

- Pada serangan berat dilakukan penyemprotan parathion 0,02%.

4. Ulat api (Setora nitens, Darna trima dan Ploneta diducta)

Gejala serangan :

Daun yang terserang berlubang-lubang. Selanjutnya daun hanya tersisa tulang daunnya saja.

Cara pengendalian :

Pengaplikasian insektisida berbahan aktif triazofos 242 g/l, karbaril 85 % dan klorpirifos 200 g/l.

5. Ulat kantong (Metisa plana, Mahasena corbetti dan Crematosphisa pendula)

Gejala serangan:

- Daun yang terserang menjadi rusak, berlubang dan tidak utuh lagi

- Selanjutnya daun menjadi kering dan berwarna abu-abu.

Cara pengendalian :

Pengaplikasian timah arsetat dengan dosis 2,5 kg/ha atau dengan insektisida berbahan aktif triklorfon 707 g/l, dengan

dosis 1,5-2 kg/ha.

6. Belalang Valanga nigricornis dan Gastrimargus marmoratus

Gejala serangan:

Terdapat bekas gigitan pada bagian tepi daun yang terserang.

Cara pengendalian :

Pengendalian dapat dilakukan dengan mendatangkan burung pemangsanya.

7. Kumbang Oryctes rhinoceros

Gejala serangan :

Daun muda yang belum membuka dan pada pangkal daun berlubang-lubang.

Cara pengendalian :

Menggunakan parasit kumbang, seperti jamur Metharrizium anisopliae dan virus Baculovirus oryctes.

Melepaskan predator kumbang, seperti tokek, ular dan burung.

MAKSI

http://seafast.ipb.ac.id/maksi Powered by Joomla! Generated: 23 June, 2008, 06:13

8. Ngengat Tirathaba mundella (penggerek tandan buah)

Gejala serangan:

Terdapat lubang-lubang pada buah muda dan buah tua.

Cara pengendalian :

Pengaplikasian insektisida yang mengandung bahan aktif triklorfon 707 g/l atau andosulfan 350 g/l.

9. Tikus (Rattus tiomanicus dan <I>Rattus sp.)

Gejala serangan:

- Pertumbuhan bibit dan tanaman muda tidak normal

- Buah yang terserang menunjukkan bekas gigitan.

Cara pengendalian :

Melakukan pengemposan pada sarangnya atau mendatangkan predator tikus, seperti kucing, ular dan burung hantu.

MAKSI

http://seafast.

0 comments:

Posting Komentar

Label

2011 News Africa AGRIBISNIS Agriculture Business Agriculture Land APINDO Argentina Australia Bangladesh benih bermutu benih kakao benih kelapa benih palsu benih sawit benih sawit unggul Berita Berita Detikcom Berita Info Jambi Berita Kompas Berita Padang Ekspres Berita Riau Pos Berita riau terkini Berita Riau Today Berita Tempo bibit sawit unggul Biodiesel biofuel biogas budidaya sawit Bursa Malaysia Cattle and Livestock China Cocoa Company Profile Corn corporation Cotton CPO Tender Summary Crude Palm Oil (CPO) and Palm Kernel Oil (PKO) Dairy Dairy Products Edible Oil Euorope European Union (EU) FDA and USDA Fertilizer Flood Food Inflation Food Security Fruit Futures Futures Cocoa and Coffee Futures Edible Oil Futures Soybeans Futures Wheat Grain HUKUM India Indonesia Info Sawit Investasi Invitation Jarak pagar Kakao Kapas Karet Kebun Sawit BUMN Kebun Sawit Swasta Kelapa sawit Kopi Law Lowongan Kerja Malaysia Meat MPOB News Nilam Oil Palm Oil Palm - Elaeis guineensis Pakistan palm oil Palm Oil News Panduan Pabrik Kelapa Sawit pembelian benih sawit Penawaran menarik PENGUPAHAN perburuhan PERDA pertanian Pesticide and Herbicide Poultry REGULASI Rice RSPO SAWIT Serba-serbi South America soybean Tebu Technical Comment (CBOT Soyoil) Technical Comment (DJI) Technical Comment (FCPO) Technical Comment (FKLI) Technical Comment (KLSE) Technical Comment (NYMEX Crude) Technical Comment (SSE) Technical Comment (USD/MYR) Teknik Kimia Thailand Trader's Event Trader's highlight Ukraine umum USA Usaha benih varietas unggul Vietnam Wheat