Prospek bahan bakar nabati (BBN) menurut Nassar Sarkis Senior Manager PT Bumi Energi Ekuator sangat cerah. Hal ini dibuktikan oleh perusahaanya yang mengolah minyak jelantah (eks minyak goreng yang sudah tidak layak lagi digunakan karena sudah digunakan 3-4 kali) menjadi biodiesel. Permintaanya cukup tinggi tetapi tidak bisa dipenuhi karena kendala dibahan baku. Dari kapasitas produksi 1 ton/hari karena ketersediaan bahan baku hanya mampu dipenuhi 300-400 kg/hari.
Dari segi harga BBN minyak jelantah ini mampu bersaing dengan harga solar untuk industri yang tidak disubsidi. Harga jual BBN minyak jelantah mencapai Rp7900/liter sedang solar industri Rp8500/liter. Penggunaan bisa 100% seperti pada bis Pakuan Ekspres di Bogor bisa juga 25% ; 75% atau 50% : 50%. Pemkot Bogor sering diundang meghadiri event-event lingkungan karena penggunaan BBN minyak jelantah ini pada bis Trans Pakuan.
Kesulitan yang dihadapi untuk mendapatkan WCO (Waste Coconut Oil) ini adalah karena persaingan dengan pihak lain juga yang ikut mengumpulkan entah untuk tujuan apa. Dari segi kesehatan untuk orang yang mengerti minyak jelantah ini lebih baik digunakan kembali untuk biodiesel karena tidak dikonsumsi lagi. Sedang bila ada orang menampung untuk digunakan kembali sebagai minyak makan sangat berbahaya bagi kesehatan. Masalahnya harga yang ditawarkan pihak lain ini sering lebih tinggi ketimbang untuk penggunaan biodiesel.
BEE selama ini bekerjasama dengan beberapa restoran untuk menampung minyak jelantah yang sudah tidak digunakan lagi. Selain itu dengan keluaran Cikaret bekerjasamajuga dimana masyarakat mengumpulkan minyak jelantahnya di kelurahan kemudian disetorkan ke BEE. BEE masih membuka kerjasama dengan semua pihak untuk menerima minyak jelantah.
Proses produksi yang digunakan BEE ini relatif sederhana dan tidak memerlukan banyak tenaga kerja dan biaya investasi yang tinggi. Selain untuk mengolah minyak jelantah alat yang dibuat BEE ini bisa mengolah minyak nabati lain seperti CPO, minyak dari jarak, minyak biji karet dll.
Ditawarkan mesin processing bio-diesel dari minyak jelantah dengan kapasitas hingga 30 ton/hari, seharga 70 juta, untuk informasi lebih lanjut hubungi pengelola blog ini di 085925077652
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Label
2011 News
Africa
AGRIBISNIS
Agriculture Business
Agriculture Land
APINDO
Argentina
Australia
Bangladesh
benih bermutu
benih kakao
benih kelapa
benih palsu
benih sawit
benih sawit unggul
Berita
Berita Detikcom
Berita Info Jambi
Berita Kompas
Berita Padang Ekspres
Berita Riau Pos
Berita riau terkini
Berita Riau Today
Berita Tempo
bibit sawit unggul
Biodiesel
biofuel
biogas
budidaya sawit
Bursa Malaysia
Cattle and Livestock
China
Cocoa
Company Profile
Corn
corporation
Cotton
CPO Tender Summary
Crude Palm Oil (CPO) and Palm Kernel Oil (PKO)
Dairy
Dairy Products
Edible Oil
Euorope
European Union (EU)
FDA and USDA
Fertilizer
Flood
Food Inflation
Food Security
Fruit
Futures
Futures Cocoa and Coffee
Futures Edible Oil
Futures Soybeans
Futures Wheat
Grain
HUKUM
India
Indonesia
Info Sawit
Investasi
Invitation
Jarak pagar
Kakao
Kapas
Karet
Kebun Sawit BUMN
Kebun Sawit Swasta
Kelapa sawit
Kopi
Law
Lowongan Kerja
Malaysia
Meat
MPOB
News
Nilam
Oil Palm
Oil Palm - Elaeis guineensis
Pakistan
palm oil
Palm Oil News
Panduan Pabrik Kelapa Sawit
pembelian benih sawit
Penawaran menarik
PENGUPAHAN
perburuhan
PERDA
pertanian
Pesticide and Herbicide
Poultry
REGULASI
Rice
RSPO
SAWIT
Serba-serbi
South America
soybean
Tebu
Technical Comment (CBOT Soyoil)
Technical Comment (DJI)
Technical Comment (FCPO)
Technical Comment (FKLI)
Technical Comment (KLSE)
Technical Comment (NYMEX Crude)
Technical Comment (SSE)
Technical Comment (USD/MYR)
Teknik Kimia
Thailand
Trader's Event
Trader's highlight
Ukraine
umum
USA
Usaha benih
varietas unggul
Vietnam
Wheat
0 comments:
Posting Komentar