ATASI ANJLOKNYA SAWIT
Rabu, 22/10/2008 20:41 WIB
padangmedia.com - PADANG – Anjloknya harga sawit di pasaran dunia, mau tidak mau ikut berpengaruh bagi Sumatera Barat. Gubernur Sumbar Gamawan Fauzi menyurati walikota dan bupati agar ikut melakukan antisipasi dan memberi petunjuk pada petani sawit di daerah.
“Saya sudah surati bupati dan walikota. Karena tindakan emosional petani bisa saja terjadi. Bisa saja terjadi, begitu harga turun, petani tidak mengurus kebunnya. Kadang ada menebang kebun dan mengganti dengan komoditi lain. Kita minta bupati memantau agar tidak ada langkah-langkah seperti itu. Padahal ini sifatnya sementara,” ungkap Gamawan Fauzi, Gubernur Sumbar, Rabu (22/10).
Menurut Gamawan, harga sebenarnya di pabrik itu masih sekitar 800/kg. Hanya saja da dua masalah yaitu infrasturktur di pedesaan tinggi karena itu dibei calo dengan harga murah yaitu 400 – 450. Masalah lain, selama ini ketika harga naik, kelompok-kelompok petani seperti koperasi sawit tidak dipatuhi. Kebanyakan petani menjual sendiri-sendiri sawitnya kepada calo. “ Kita minta bupati mengaktifkan kembali kelompok-kelompok dan koperasi tani. Sebenarnya yang sudah punya komitmen dengan pabrik, seperti swamitra, harganya 800. Tapi yang menjual sendiri-sendiri kepada calo, harganya jadi 400 ,” paparnya.
Sekaitan dengan anjloknya harga itu, apakah ada kemungkinan pemerintah membeli sawit petani, Gamawan pesimis. Karena luas lahan sawit di Sumbar sekitar 380 ribu hektar. Jika dalam satu hektar saja ada hasil 2 ton, berapa banyak dana yang harus disediakan pemerintah untuk membeli sawit petani. Sementara kondisi ini tidak terbatas, tidak diketahui sampai kapan berakirnya.
“Tapi yang lebih memungkinkan adalah, pemerintah akan membangun pabrik minyak curah satu unit lagi di Pasaman dengan konsorsium. Ketika Tandan Buah Segar (TPS) TPS harganya sangat rendah, akan dimasukkan dalam pabrik minyak curah itu,” ulasnya. (nit).
0 comments:
Posting Komentar