RSS Feed

Limbah PKS PT RAU Cemari Sungai?

Posted by Flora Sawita Labels:

Sabtu, 25/10/2008
http://infojambi.com

MUARATEBO - Warga Dusun Tuo Sumay, Kabupaten Tebo saat musim penghujan tiba, dilanda kecemasan. Dengan tidak tertampungnya pembuangan limbah di kolam Paprik Kelapa Sawit PT Regunas Agri Utama (RAU), saat ini air limbah perusahaan itu dibuang ke areal perkebunan Inti di sekitar pabrik, karena beberapa kolam penampungan sudah penuh. Dikhawatirkan warga saat musim hujan, air limbah ini merembes ke Sungai Blangkai yang selama ini menjadi sumber kehidupan warga sekitar.

Kepala Desa Tuo Sumay, Razali, mengatakan, pencemaran limbah tersebut mengancam warga apabila musim penghujan, karena limbah tersebut bisa merembes ke sungai Blangkai yang melewati desa tersebut. ‘’Padahal Sungai Blangkai sebagai sumber pendapatan untuk mencari ikan serta untuk Mandi Cuci Kakus (MCK) bagi warga desa,’’ ujarnya.

Pencemaran kolam limbah pengolahan kelapa sawit milik PT RAU pernah terjadi sekitar bulan Februari 2008 lalu, air limbah itu merembes ke Sungai Blangkai. Akibatnya, warga menderita gatal-gatal dan bintik-bintik merah pada kulit serta ratusan ikan juga banyak yang mati. Lokasi kolam limbah PT RAU agak jauh dari desa.

Namun posisi PT RAU agak ketingggian dari desa, saat musim penghujan limbahnya mengalir terbawa arus dan mencemari sungai. PT RAU awalnya membuang limbah dengan pipa yang diarahkan ke Sungai Blangkai, setelah warga protes maka kini pipa dialihkan ke kebun inti. ‘’Kalau musim penghujan limbah ini merembes ke mana-mana,’’ tambah Razali. Penduduk Desa Tuo Sumay sekitar 500 KK 85 persen MCK di sungai.

Dirinya bersama warga juga sudah lama mengadu pada pihak PT RAU, dinas intansi terkait, namun tidak ada tanggapan. Dan baru 1 pekan ini terkabulkan setelah warga desa meminta bantuan pihak Kecamatan, tim dari Pemkab Tebo dan Propinsi Jambi pun turun melakukan pengecekan dan mengambil sample air. Dan memang kalau saat ini sudah tidak tercemar lagi dan air sungai aman dikonsumsi.

Sugianto SE MM, Wakil Ketua DPRD Tebo mengatakan, kendati tim dari Pemkab Tebo dan Pemprov Jambi sudah turun melakukan pengecekan, namun itu bukan solusi kongkrit. Karena warga terancam terkena pencemaran limbah saat musim hujan tiba. ‘’Pemkab Tebo harus mendesak PT RAU untuk membuat kolam pengolahan limbah itu sebelum dibuang. Idealnya ada 7 kolam penyaringan sebelum dibuang, pada kolam terakhir di budidayakan ikan untuk menguji bahwa limbah tersebut benar-benar sudah steril,’’ tukas Sugianto. (ij-12)

0 comments:

Posting Komentar

Label

2011 News Africa AGRIBISNIS Agriculture Business Agriculture Land APINDO Argentina Australia Bangladesh benih bermutu benih kakao benih kelapa benih palsu benih sawit benih sawit unggul Berita Berita Detikcom Berita Info Jambi Berita Kompas Berita Padang Ekspres Berita Riau Pos Berita riau terkini Berita Riau Today Berita Tempo bibit sawit unggul Biodiesel biofuel biogas budidaya sawit Bursa Malaysia Cattle and Livestock China Cocoa Company Profile Corn corporation Cotton CPO Tender Summary Crude Palm Oil (CPO) and Palm Kernel Oil (PKO) Dairy Dairy Products Edible Oil Euorope European Union (EU) FDA and USDA Fertilizer Flood Food Inflation Food Security Fruit Futures Futures Cocoa and Coffee Futures Edible Oil Futures Soybeans Futures Wheat Grain HUKUM India Indonesia Info Sawit Investasi Invitation Jarak pagar Kakao Kapas Karet Kebun Sawit BUMN Kebun Sawit Swasta Kelapa sawit Kopi Law Lowongan Kerja Malaysia Meat MPOB News Nilam Oil Palm Oil Palm - Elaeis guineensis Pakistan palm oil Palm Oil News Panduan Pabrik Kelapa Sawit pembelian benih sawit Penawaran menarik PENGUPAHAN perburuhan PERDA pertanian Pesticide and Herbicide Poultry REGULASI Rice RSPO SAWIT Serba-serbi South America soybean Tebu Technical Comment (CBOT Soyoil) Technical Comment (DJI) Technical Comment (FCPO) Technical Comment (FKLI) Technical Comment (KLSE) Technical Comment (NYMEX Crude) Technical Comment (SSE) Technical Comment (USD/MYR) Teknik Kimia Thailand Trader's Event Trader's highlight Ukraine umum USA Usaha benih varietas unggul Vietnam Wheat