RSS Feed

Lampung Kurang Pupuk

Posted by Flora Sawita Labels:

Pemprov Ubah Mekanisme Penyaluran
Selasa, 21 Oktober 2008 | 00:13 WIB

Bandar Lampung, Kompas - Untuk mencukupi kebutuhan pupuk bersubsidi di 11 kabupaten/kota, Pemprov Lampung mengubah mekanisme penyaluran pupuk. Hal itu karena pada musim tanam 2009, Lampung dipastikan akan kekurangan alokasi pupuk urea bersubsidi.

Kepala Biro Bina Produksi dan Perekonomian Pemprov Lampung Masri Yahya, pada acara koordinasi penyaluran pupuk bersubsidi Lampung, Senin (20/10), mengatakan, penyaluran tidak lagi disesuaikan dengan kebutuhan petani berdasarkan referensi pemupukan dan termuat dalam rencana kebutuhan definitif kelompok (RKDK). Namun, petani menyesuaikan kebutuhan dengan realisasi alokasi subsidi.

Selama ini Pemprov Lampung menggunakan data kebutuhan yang disusun kabupaten/kota untuk mengajukan alokasi pupuk bersubsidi kepada Menteri Pertanian. Data dari setiap kabupaten/kota disusun berdasarkan rencana kebutuhan yang diusulkan kelompok tani melalui kantor cabang dinas di setiap kecamatan.

Kemampuan terbatas

Namun, kemampuan pemerintah untuk merealisasikan kebutuhan secara penuh sangat terbatas. Dari kebutuhan pupuk bersubsidi satu tahun yang diusulkan Lampung sebanyak 360.000 ton, realisasi subsidi hanya 67,5 persen dari usulan atau sekitar 243.000 ton. ”Hal itu menyebabkan terjadinya kekurangan pupuk bersubsidi di setiap daerah saat musim tanam,” ujar Masri.

Dengan demikian, untuk mengantisipasi terjadinya kekurangan pupuk pada musim tanam 2009, Pemprov Lampung mengubah mekanisme penyaluran. Dengan mengacu pada angka kebutuhan total per tahun, Gubernur Lampung akan mengajukan alokasi kepada Menteri Pertanian. RKDK kemudian disusun setelah bupati/wali kota mendapat kepastian alokasi dari gubernur berdasarkan keputusan realisasi dari Menteri Pertanian.

Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) tentang Alokasi Pupuk 2009, Lampung mendapat alokasi pupuk urea bersubsidi sebanyak 253.000 ton, SP-36 47.576 ton, ZA 8.016 ton, NPK 75.000 ton, dan pupuk organik 17.000 ton. (hln)

0 comments:

Posting Komentar

Label

2011 News Africa AGRIBISNIS Agriculture Business Agriculture Land APINDO Argentina Australia Bangladesh benih bermutu benih kakao benih kelapa benih palsu benih sawit benih sawit unggul Berita Berita Detikcom Berita Info Jambi Berita Kompas Berita Padang Ekspres Berita Riau Pos Berita riau terkini Berita Riau Today Berita Tempo bibit sawit unggul Biodiesel biofuel biogas budidaya sawit Bursa Malaysia Cattle and Livestock China Cocoa Company Profile Corn corporation Cotton CPO Tender Summary Crude Palm Oil (CPO) and Palm Kernel Oil (PKO) Dairy Dairy Products Edible Oil Euorope European Union (EU) FDA and USDA Fertilizer Flood Food Inflation Food Security Fruit Futures Futures Cocoa and Coffee Futures Edible Oil Futures Soybeans Futures Wheat Grain HUKUM India Indonesia Info Sawit Investasi Invitation Jarak pagar Kakao Kapas Karet Kebun Sawit BUMN Kebun Sawit Swasta Kelapa sawit Kopi Law Lowongan Kerja Malaysia Meat MPOB News Nilam Oil Palm Oil Palm - Elaeis guineensis Pakistan palm oil Palm Oil News Panduan Pabrik Kelapa Sawit pembelian benih sawit Penawaran menarik PENGUPAHAN perburuhan PERDA pertanian Pesticide and Herbicide Poultry REGULASI Rice RSPO SAWIT Serba-serbi South America soybean Tebu Technical Comment (CBOT Soyoil) Technical Comment (DJI) Technical Comment (FCPO) Technical Comment (FKLI) Technical Comment (KLSE) Technical Comment (NYMEX Crude) Technical Comment (SSE) Technical Comment (USD/MYR) Teknik Kimia Thailand Trader's Event Trader's highlight Ukraine umum USA Usaha benih varietas unggul Vietnam Wheat