RSS Feed

Harga Sawit Anjlok, Para Petani Jual Kebun

Posted by Flora Sawita Labels:

Sabtu, 25 Oktober 2008 | 08:45 WIB
PANGKALAN KERINCI--Efek domino krisis ekonomi global terus merambah ke bawah, diantaranya tekanan pada sektor usaha perkebunan kelapa sawit dan karet di tingkat produsen hulu, menyusul anjloknya harga. Di kalangan masyarakat, khususnya kalangan petani dan pekebun, dampak terbesar dipicu oleh penurunan jumlah uang beredar dan turunnya daya beli. Mau tidak mau, untuk tetap bertahan warga terpaksa menjual kebun dan barag berharga lain.

Kepala Desa Bagan Laguh, Kecamatan Bunut Syafli mengungkapkan, untuk memenuhi tuntutan hidup warga desa beramai ramai menjual lahan mereka. Ada yang menjual tanah kosong, dan tidak sedikit juga menjual kebun sawit dan karet produktif.

‘’Setahu saya sudah ada tujuh orang warga Bagan Laguh menjual kebun sawit. Yang ingin menjual tapi belum laku lebih banyak lagi, mungkin puluhan,’’ ungkapnya kepada Riau Pos, Jumat (24/10).

Yang mengerikan, kata dia, pada saat ini nilai jual kebun sawit di Bagan Laguh juga turun. Jika sebelumnya harga satu kavling mencapai Rp100 juta sampai Rp150 juta, banyak petani yang menawarkan harga dibawah Rp60 juta. Bagitu juga pasaran tanah kosong ikut turun. Untuk lahan yang biasanya laku Rp15 juta satu hektare, beberapa hari terakhir hanya ditawarkan Rp7 juta. Bahkan menurutya, tidak tertutup kemungkinan pasaran tanah di desa itu turun lagi. Terutama akibat tekanan yang dirasakan warga nasabah bank maupun leasing kendaraan. Selain itu, yang juga mendesak adalah biaya pendidikan di berbagai perguruan tinggi.

‘’Pada saat harga sawit kembali normal seperti dulu, harga kebun Rp100 juta ke atas. Saya khawatir masyarakat menyesal di belakang hari,’’ ujarya lagi. Untuk itu pihaknya berharap pemerintah membuat program-program kerakyatan yang dapat menyelamatkan ekonomi dalam jangka pendek. Pasalnya, krisis harga TBS dan karet dipercaya akan pulih kembali dalam waktu yang tidak terlalu lama. ‘’Sebetulnya harus ada upaya yang pasti meningkatkan pendapatan masyarakat, walaupun untuk jangka pendek, itu harapan semua kami, sebab situasi sekarang sudah bahaya. Kemudian penyebab harga sawit turun perlu dicari dan dibicarakan dengan pemilik pabrik,’’ imbuhnya.

Menurut sejumlah sumber tokoh masyarakat di desa-desa, hal yang sama terjadi di semua kawasan penghasil TBS dan karet. Di Kecamatan Pangkalan Lesung, puluhan warga nasabah leasing berlomba-lomba menjajakan kendaraan kepada pihak lain. Ini dilakukan untuk menyelamatkan setoran uang muka (down payment/DP) kendaraan saja, sedangkan angsuran yang telah berjalan beberapa bulan sampai satu setengah tahun tidak lagi diharap kembali.

Pasalnya, pihak perusahaan leasing mulai intens menyebarkan surat teguran kepada nasabah. Kendati hanya berharap kembali DP, tidak mudah bagi warga menemukan peminat kendaraan mereka. Tokoh masyarakat setempat, Marhadi MR mengungkapkan, trend penjualan kembali kendaraan terjadi di setiap Satuan Pemukiman eks transmigrasi di Kecamatan Pangkalan lesung, Ukui, Kerumutan, dan Pangkalan Kuras. ‘’Penghasilan sawit dimana mana sama, tidak cukup. Makanya di semua desa, nasabah leasing nunggak. Daripada kendaraan ditarik, kembali DP saja jadilah,’’ungkapnya.

Menurutnya, penurunan uang yang beredar di masyarakat terukur. Pekan ini range penurunannya berada pada angka Rp1.800 per kilo, yakni dari Rp2.000 pada dua bulan lalu, menjadi hanya Rp200 pekan ini. Pada beberapa desa di Kabupaten Pelalawan, harga TBS lebih buruk lagi, antara Rp100-Rp150 saja per kilogram. Begitu juga karet, turun cukup jauh dari rata-rata Rp12 ribu menjadi Rp4000 per kilogram, berarti terjadi pengurangan pendapatan masyarakat sebesar Rp8000 pe kilogram karet.(uli)

0 comments:

Posting Komentar

Label

2011 News Africa AGRIBISNIS Agriculture Business Agriculture Land APINDO Argentina Australia Bangladesh benih bermutu benih kakao benih kelapa benih palsu benih sawit benih sawit unggul Berita Berita Detikcom Berita Info Jambi Berita Kompas Berita Padang Ekspres Berita Riau Pos Berita riau terkini Berita Riau Today Berita Tempo bibit sawit unggul Biodiesel biofuel biogas budidaya sawit Bursa Malaysia Cattle and Livestock China Cocoa Company Profile Corn corporation Cotton CPO Tender Summary Crude Palm Oil (CPO) and Palm Kernel Oil (PKO) Dairy Dairy Products Edible Oil Euorope European Union (EU) FDA and USDA Fertilizer Flood Food Inflation Food Security Fruit Futures Futures Cocoa and Coffee Futures Edible Oil Futures Soybeans Futures Wheat Grain HUKUM India Indonesia Info Sawit Investasi Invitation Jarak pagar Kakao Kapas Karet Kebun Sawit BUMN Kebun Sawit Swasta Kelapa sawit Kopi Law Lowongan Kerja Malaysia Meat MPOB News Nilam Oil Palm Oil Palm - Elaeis guineensis Pakistan palm oil Palm Oil News Panduan Pabrik Kelapa Sawit pembelian benih sawit Penawaran menarik PENGUPAHAN perburuhan PERDA pertanian Pesticide and Herbicide Poultry REGULASI Rice RSPO SAWIT Serba-serbi South America soybean Tebu Technical Comment (CBOT Soyoil) Technical Comment (DJI) Technical Comment (FCPO) Technical Comment (FKLI) Technical Comment (KLSE) Technical Comment (NYMEX Crude) Technical Comment (SSE) Technical Comment (USD/MYR) Teknik Kimia Thailand Trader's Event Trader's highlight Ukraine umum USA Usaha benih varietas unggul Vietnam Wheat