Seluas 20.000 Ha kapas bakal dikembangkan di Indonesia pada tahun 2009 ini. Dengan daerah pengembangan yakni di Propinsi Sulawesi Selatan, Jawa Timur, Jawa Tengah, DI. Yogyakarta, Bali dan Nusa Tenggara Timur.
Sejumlah perusahaan dilibatkan dalam pembangunan kebun benih sebar (KBS) dan penyediaan benih. Di NTB akan dibangun KSB seluas 40 ha oleh PT. Nusafarm. Di Jawa Tengah seluas 58 ha KBS dibangun oleh PT. Nusafarm dan PR. Sukun Kudus.
Untuk wilayah Jawa Timur 54 ha KBS akan dibangun oleh PT. Nusafarm dan PR. Sukun Kudus. Di DIY seluas 20 ha KBS akan dibangun oleh PR. Sukun Kudus. Sedangkan di Bali KBS seluas 28 ha akan dibangun oleh PT. Nusafarm. Serta di NTT KBS seluas 50 ha dibangun oleh PT. Ade Agro Industri.
Saat ini 60 ha KBS telah dibangun di kabupaten Situbondo dan Banyuwangi provinsi Jatim oleh PT. Nusafarm. Serta 50 ha KBS telah dibangun di kabupaten Lamongan provinsi Jatim oleh PR. Sukun Kudus
Sedangkan untuk Kebun Benih Pokok (KBP) di kabupaten Blora Jawa Tengah telah dibangun seluas 7 ha oleh PR. Sukun Kudus. Dan seluas 4 ha di kabupaten Situbondo provinsi Jatim oleh PT. Nusafarm.
Penyediaan benih dasar dilakukan oleh Balittas. Saat ini tersedia stok benih sebar sebanyak 628 kg di Balittas Malang. Selain benih dasar, juga tersedia benih pokok sebanyak 1.390 kg. Adapun jenis varietas benih yang dimilik Balittas tesebut antara lain Kanesia 7, Kanesia 8, Kanesia 9, Kanesia 10, Kanesia 11, Kanesia 12 dan Kanesia 13.
Penyediaan kapas dalam negeri saat ini hanya sekitar 0,5 % dari kebutuhan Nasional. Oleh sebab itu Direktorat Jenderal Perkebunan, Departemen Pertanian berupaya meningkatkan penyediaan kapas dalam negeri melalui Program Akselerasi Pengembangan Kapas (Direktorat Tanaman Semusim).
Program ini dimulai sejak tahun 2007, diprioritaskan di wilayah tradisional kapas di 6 Provinsi (Jawa Tengah, D.I. Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat dan Sulawesi Selatan).
Pada tahun 2007 pengembangan kapas mencapai 13.750 Ha dengan produksi 12.939,00 ton. Sedangkan tahun 2008 ditargetkan pengembangan seluas 20.000 ha yang tersebar di 7 Provinsi (termasuk NTT) pada 33 Kabupaten, dengan target produksi 30.000 ton kapas berbiji (Direktorat Tanaman Semusim).
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Label
2011 News
Africa
AGRIBISNIS
Agriculture Business
Agriculture Land
APINDO
Argentina
Australia
Bangladesh
benih bermutu
benih kakao
benih kelapa
benih palsu
benih sawit
benih sawit unggul
Berita
Berita Detikcom
Berita Info Jambi
Berita Kompas
Berita Padang Ekspres
Berita Riau Pos
Berita riau terkini
Berita Riau Today
Berita Tempo
bibit sawit unggul
Biodiesel
biofuel
biogas
budidaya sawit
Bursa Malaysia
Cattle and Livestock
China
Cocoa
Company Profile
Corn
corporation
Cotton
CPO Tender Summary
Crude Palm Oil (CPO) and Palm Kernel Oil (PKO)
Dairy
Dairy Products
Edible Oil
Euorope
European Union (EU)
FDA and USDA
Fertilizer
Flood
Food Inflation
Food Security
Fruit
Futures
Futures Cocoa and Coffee
Futures Edible Oil
Futures Soybeans
Futures Wheat
Grain
HUKUM
India
Indonesia
Info Sawit
Investasi
Invitation
Jarak pagar
Kakao
Kapas
Karet
Kebun Sawit BUMN
Kebun Sawit Swasta
Kelapa sawit
Kopi
Law
Lowongan Kerja
Malaysia
Meat
MPOB
News
Nilam
Oil Palm
Oil Palm - Elaeis guineensis
Pakistan
palm oil
Palm Oil News
Panduan Pabrik Kelapa Sawit
pembelian benih sawit
Penawaran menarik
PENGUPAHAN
perburuhan
PERDA
pertanian
Pesticide and Herbicide
Poultry
REGULASI
Rice
RSPO
SAWIT
Serba-serbi
South America
soybean
Tebu
Technical Comment (CBOT Soyoil)
Technical Comment (DJI)
Technical Comment (FCPO)
Technical Comment (FKLI)
Technical Comment (KLSE)
Technical Comment (NYMEX Crude)
Technical Comment (SSE)
Technical Comment (USD/MYR)
Teknik Kimia
Thailand
Trader's Event
Trader's highlight
Ukraine
umum
USA
Usaha benih
varietas unggul
Vietnam
Wheat
0 comments:
Posting Komentar