RSS Feed

Sumsel Tambah 60.000 Hektar Sawit untuk Bahan Biodiesel

Posted by Flora Sawita Labels:

Perkebunan
Sumsel Tambah 60.000 Hektar Sawit untuk Bahan Biodiesel

Palembang, Kompas - Sumatera Selatan tahun ini akan menambah 60.000 hektar perkebunan kelapa sawit dengan melibatkan 18 investor. Itu merupakan antisipasi lonjakan permintaan bahan baku biodiesel.

Kepala Dinas Perkebunan Sumsel Syamuil Chatib, Kamis (26/4), mengatakan, penambahan kebun kelapa sawit itu berupa perluasan dan pembukaan lahan baru dengan pola pengembangan inti plasma. Dengan penambahan itu, luas areal kelapa sawit di Sumsel akan menjadi 678.000 hektar.

"Penambahan kebun kelapa sawit terus dilakukan untuk antisipasi permintaan pasar terhadap biodiesel. Saat ini potensi biodiesel yang siap dikembangkan di Sumsel berasal dari kelapa sawit," katanya.

Penambahan kebun kelapa sawit tersebar di Kabupaten Musi Banyuasin, Banyuasin, dan Ogan Komering Ulu Timur. Sebagian investor adalah perusahaan yang sebelumnya telah mengembangkan kelapa sawit di Sumsel.

Menurut Syamuil, produktivitas biodiesel dari kelapa sawit cenderung tinggi, yaitu 5 sampai 6 ton per hektar. Tahun lalu Sumsel menyumbang 1,6 juta ton minyak sawit, atau 12 persen dari total produksi sawit nasional.

Pihaknya menargetkan perluasan kebun kelapa sawit 200.000 hektar sampai tahun 2009 sehingga luas kebun kelapa sawit naik menjadi 800.000 hektar.

Tidak serius

Di Kupang, Kepala Perwakilan Badan Pengkajian dan Pengembangan Teknologi (BPPT) Nusa Tenggara Timur (NTT) Ory Oktavianus mengatakan, provinsi ini memiliki potensi bahan bakar alternatif sangat besar. Baik premium dari pohon enau, lontar dan gewang, maupun untuk diesel dari tanaman jarak pagar (Jatropha curcas) dan kesambi.

"Kami sudah meneliti potensi-potensi bahan bakar alternatif tersebut yang tersebar dari Flores, Timor, Alor, dan Sumba," kata Ory.

Akan tetapi, menurut Ory, dalam pertemuan dengan para petani terungkap bahwa sebagian besar petani tidak paham mengenai fungsi tanaman jarak pagar. "Apalagi lontar, gewang, enau dan kesambi," katanya.

Karena itu, ia minta agar pemerintah lebih serius menyosialisasikan secara rinci mengenai fungsi jarak pagar, cara tanam, bagaimana memilih bibit berkualitas, harga per kilogram biji jarak, dan bagaimana mendapatkan bibit jarak. (LKT/KOR)

0 comments:

Posting Komentar

Label

2011 News Africa AGRIBISNIS Agriculture Business Agriculture Land APINDO Argentina Australia Bangladesh benih bermutu benih kakao benih kelapa benih palsu benih sawit benih sawit unggul Berita Berita Detikcom Berita Info Jambi Berita Kompas Berita Padang Ekspres Berita Riau Pos Berita riau terkini Berita Riau Today Berita Tempo bibit sawit unggul Biodiesel biofuel biogas budidaya sawit Bursa Malaysia Cattle and Livestock China Cocoa Company Profile Corn corporation Cotton CPO Tender Summary Crude Palm Oil (CPO) and Palm Kernel Oil (PKO) Dairy Dairy Products Edible Oil Euorope European Union (EU) FDA and USDA Fertilizer Flood Food Inflation Food Security Fruit Futures Futures Cocoa and Coffee Futures Edible Oil Futures Soybeans Futures Wheat Grain HUKUM India Indonesia Info Sawit Investasi Invitation Jarak pagar Kakao Kapas Karet Kebun Sawit BUMN Kebun Sawit Swasta Kelapa sawit Kopi Law Lowongan Kerja Malaysia Meat MPOB News Nilam Oil Palm Oil Palm - Elaeis guineensis Pakistan palm oil Palm Oil News Panduan Pabrik Kelapa Sawit pembelian benih sawit Penawaran menarik PENGUPAHAN perburuhan PERDA pertanian Pesticide and Herbicide Poultry REGULASI Rice RSPO SAWIT Serba-serbi South America soybean Tebu Technical Comment (CBOT Soyoil) Technical Comment (DJI) Technical Comment (FCPO) Technical Comment (FKLI) Technical Comment (KLSE) Technical Comment (NYMEX Crude) Technical Comment (SSE) Technical Comment (USD/MYR) Teknik Kimia Thailand Trader's Event Trader's highlight Ukraine umum USA Usaha benih varietas unggul Vietnam Wheat